Tautan-tautan Akses

Pemerintah Jerman Berupaya Remehkan Dukungan Musk Terhadap AfD Jelang Pemilu


FILE - Elon Musk berpidato pada rapat umum kampanye partai Republik di Madison Square Garden,New York, 27 Oktober 2024. (Evan Vucci, Arsip/AP)
FILE - Elon Musk berpidato pada rapat umum kampanye partai Republik di Madison Square Garden,New York, 27 Oktober 2024. (Evan Vucci, Arsip/AP)

Pemerintah Jerman, Senin (30/12) berupaya meremehkan upaya pengusaha teknologi Elon Musk untuk terlibat dalam kampanye pemilu negara itu dengan kembali mendukung partai ekstrem kanan Alternatif untuk Jerman (Alternative for Germany, AfD).

Musk menimbulkan kegemparan selama akhir pekan lalu setelah mendukung AfD dalam opininya di sebuah surat kabar besar, yang menyebabkan pengunduran diri redaktur opini surat kabar itu sebagai bentuk protesnya.

“Kebebasan berekspresi juga mencakup omong kosong terbesar,” kata juru bicara pemerintah Christiane Hoffmann, seraya menambahkan bahwa ia tidak akan berkomentar lebih jauh mengenai pernyataan Musk.

Namun, Hoffmann mengatakan bahwa “memang benar Elon Musk berupaya memengaruhi pemilihan federal melalui pernyataannya.”

Dalam konteks itu, Hoffmann juga menunjukkan bahwa AfD dipantau oleh dinas intelijen dalam negeri Jerman karena dicurigai sebagai ekstremis sayap kanan dan bahwa partai itu telah diakui memang demikian di beberapa negara bagian di Jerman.

Jerman kan menyelenggarakan pemilu dini pada 23 Februari setelah koalisi pemerintahan tiga partai yang dipimpin Kanselir Olaf Scholz runtuh bulan lalu akibat perselisihan mengenai cara merevitalisasi perekonomian yang stagnan di negara itu.

Tulisan opini tamu Musk untuk Welt am Sonntag yang diterbitkan di Jerman pada akhir pekan lalu, adalah yang kedua kalinya pada bulan ini di mana ia mendukung AfD.“Altern atif bagi Jerman (AfD) adalah percikan harapan terakhir bagi negara ini,” tulis Musk dalam komentarnya yang diterjemahkan.

Ia kemudian mengatakan bahwa partai ekstrem kanan itu “dapat memimpin negara tersebut ke masa depan di mana kemakmuran ekonomi, integritas budaya dan inovasi teknologi bukan hanya harapan, melainkan kenyataan.”

CEO Tesla Motors itu juga menulis bahwa investasinya di Jerman memberinya hak untuk berkomentar mengenai kondisi negara tersebut.

AfD menunjukkan posisi yang kuat dalam jajak pendapat, tetapi kandidatnya untuk jabatan puncak, Alice Weidel, tidak punya peluang yang realistis untuk menjadi kanselir karena partai-partai lain menolak bekerja sama dengan partai ekstrem kanan itu.

Miliarder teknologi yang juga sekutu Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump itu dalam tulisan opininya menantang citra publik partai tersebut.

“Penggambaran AfD sebagai ekstremis sayap kanan jelas keliru, mengingat Alice Weidel, ketua partai itu, memiliki pasangan sesama jenis dari Sri Lanka! Apakah ini seperti Hitler bagi Anda? Tolong!”

Komentar Musk itu menyebabkan perdebatan di media Jerman mengenai batasan kebebasan berbicara, dengan editor opini surat kabar tersebut mengumumkan pengunduran dirinya, di platform media sosial milik Musk, X.

“Saya selalu menikmati memimpin bagian opini WELT dan WAMS. Hari ini sebuah artikel dari Elon Musk muncul di Welt am Sonntag. Saya menyerahkan pengunduran diri saya kemarin setelah artikel itu dicetak,” tulis Eva Marie Kogel.

Surat kabar itu diserang para politisi dan media lain karena memberi panggung bagi Musk, seorang warga negara asing.

Opini Musk di Welt am Sonntag itu disertai dengan sebuah artikel kritis oleh calon pemimpin redaksi grup Welt, Jan Philipp Burgard, yang menulis bahwa meskipun beberapa diagnosis Musk mengenai masalah Jerman mungkin benar, “pendekatan teurapetiknya, bahwa hanya AfD yang dapat menyelamatkan Jerman, merupakan kekeliruan fatal.” [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG