Pemerintah Republik Demokratik Kongo mengatakan pemberontak M23 membunuh 64 orang sejak merebut kota Goma pekan lalu. Tuduhan itu dilontarkan hari Rabu oleh jurubicara pemerintah Lambert Mende, yang mengatakan lebih dari 220 warga sipil cedera di Goma.
Para pejabat PBB dan petugas bantuan juga melaporkan kematian di Goma, tetapi tidak menjelaskan siapa yang bertanggung jawab.
Mende juga menuduh M23 melakukan penjarahan sistematis di Goma, sebelum pengumuman rencana M23 untuk menarik diri dari kota itu. Rabu pagi, komandan militer M23 Sultani Makenga mengatakan, pasukannya telah mulai mundur dari Masisi, sebuah kota 50 kilometer di barat laut Goma, dan kemudian akan mundur dari Goma.
Menurut kantor berita Reuters, M23 juga meninggalkan Sake, sebuah kota lain yang juga telah mereka rebut. Pemimpin politik M23 Jean Marie Reniga hari Selasa memberitahu VOA bahwa M23 akan meninggalkan Goma hari Jumat guna menunjukkan iktikad baik.
Para pejabat PBB dan petugas bantuan juga melaporkan kematian di Goma, tetapi tidak menjelaskan siapa yang bertanggung jawab.
Mende juga menuduh M23 melakukan penjarahan sistematis di Goma, sebelum pengumuman rencana M23 untuk menarik diri dari kota itu. Rabu pagi, komandan militer M23 Sultani Makenga mengatakan, pasukannya telah mulai mundur dari Masisi, sebuah kota 50 kilometer di barat laut Goma, dan kemudian akan mundur dari Goma.
Menurut kantor berita Reuters, M23 juga meninggalkan Sake, sebuah kota lain yang juga telah mereka rebut. Pemimpin politik M23 Jean Marie Reniga hari Selasa memberitahu VOA bahwa M23 akan meninggalkan Goma hari Jumat guna menunjukkan iktikad baik.