Perwakilan dari pemerintah Mali dan pemberontak etnis Tuareg bertemu untuk mengadakan pembicaraan damai hari Rabu (16/7) di negara tetangga Aljazair.
Mali telah berusaha keras untuk memperoleh kembali kestabilan setelah kudeta tahun 2012 dan yang disusul dengan pemberontakan oleh pemberontak Tuareg dan militan terkait al-Qaida yang menguasai bagian utara negara itu.
Pasukan yang dipimpin Perancis mengusir kaum Islamis tahun lalu, namun kekerasan terus berlangsung, termasuk pemboman bunuh diri hari Senin (14/7) yang menewaskan seorang tentara Perancis.
Menjelang pembicaraan itu, pemerintah Mali membebaskan 42 tahanan untuk ditukar dengan 45 tentara Mali yang telah ditangkap pemberontak.