Meskipun dipuji sebagai satu langkah signifikan, bentrokan antara militer dan dua faksi pemberontak di Myanmar utara menggarisbawahi berbagai tantangan yang masih membentang.
Selama berbulan-bulan, pihak-pihak yang berseteru itu telah berselisih mengenai ungkapan bahasa dalam naskah persetujuan dan hak-hak atas sumber-sumber alam negeri itu.
Presiden Thein Sein hanya tampil sejenak dalam upacara penandatanganan hari Selasa (31/3) itu. Katanya, dia merasa senang sudah satu rancangan berhasil disepakati. Akan tetapi, rincian persetujuan belum diumumkan dan masih tetap belum jelas bila persetujuan akhir akan disusun.
Pihak pemerintah ingin itu dicapai sebelum diselenggarakannya pemilu akhir tahun ini.