Pemilik sebuah tambang platina di Afrika Selatan telah melunakkan tuntutannya bagi para penambang yang mogok agar kembali bekerja, dengan mengatakan mereka yang tidak kembali bekerja hari Selasa akan dihukum, tetapi belum tentu dipecat.
Lonmin PLC semula mengatakan kepada para penambang agar kembali bekerja hari Senin atau menghadapi pemecatan, tetapi memperpanjang tenggat hingga Selasa, terkait kekerasan maut di tambangnya di Marikana.
Wakil presiden eksekutif perusahaan tersebut, Mark Munroe, mengatakan kepada sebuah stasiun radio hari Selasa bahwa memecat pekerja akan merupakan kemunduran, terkait dengan kekerasan yang terjadi dan upaya membangun rasa saling percaya.
Perusahaan itu menyatakan sekitar 33 persen pegawainya kembali bekerja Selasa pagi, naik dari 30 persen pada hari Senin.
Polisi menewaskan 34 orang di tambang itu pekan lalu setelah melepaskan tembakan terhadap pekerja yang mogok. Sepuluh orang tewas dalam insiden-insiden terdahulu di lokasi tersebut.
Lonmin PLC semula mengatakan kepada para penambang agar kembali bekerja hari Senin atau menghadapi pemecatan, tetapi memperpanjang tenggat hingga Selasa, terkait kekerasan maut di tambangnya di Marikana.
Wakil presiden eksekutif perusahaan tersebut, Mark Munroe, mengatakan kepada sebuah stasiun radio hari Selasa bahwa memecat pekerja akan merupakan kemunduran, terkait dengan kekerasan yang terjadi dan upaya membangun rasa saling percaya.
Perusahaan itu menyatakan sekitar 33 persen pegawainya kembali bekerja Selasa pagi, naik dari 30 persen pada hari Senin.
Polisi menewaskan 34 orang di tambang itu pekan lalu setelah melepaskan tembakan terhadap pekerja yang mogok. Sepuluh orang tewas dalam insiden-insiden terdahulu di lokasi tersebut.