Setelah lebih dari dua pekan bersikap diam, pemimpin agung Iran Ayatollah Ali Khamenei, Senin (3/10), akhirnya menanggapi secara terbuka protes terbesar di Iran dalam beberapa tahun ini. Ia mengutuk “kerusuhan'' itu dan menuduh bahwa protes itu didalangi AS dan Israel.
Khamenei menggambarkan kematian Mahsa Amini, 22, dalam tahanan polisi moral Iran, yang memicu protes nasional, sebagai “insiden menyedihkan'' yang “membuat kami patah hati”. Namun, ia secara keras mengutuk aksi tersebut, dan menyebutnya sebagi plot asing untuk mengacaukan Iran.
Khamenei, pada prinsipnya, menggemakan komentar pihak berwenang sebelumnya. ''Kerusuhan ini direncanakan,'' katanya kepada para siswa polisi di Teheran. ''Saya katakan dengan jelas bahwa kerusuhan dan ketidakamanan ini dirancang oleh Amerika dan rezim Zionis, dan orang-orang mereka.'' Ia mengatakan protes itu tidak normal dan tidak wajar.
Komentarnya muncul sewaktu protes nasional yang dipicu oleh kematian Amini memasuki pekan ketiga meskipun ada upaya pemerintah untuk menghentikannya. Pihak berwenang telah berulang kali menyalahkan negara-negara asing dan kelompok-kelompok oposisi di pengasingan yang mengobarkan kerusuhan itu, tanpa memberikan bukti.
Protes atas kematian Amini memicu banyak keluhan di Iran, termasuk lonjakan harga di negara itu, pengangguran yang tinggi, pembatasan sosial, dan penindasan politik. Demonstrasi berlanjut di Teheran dan provinsi-provinsi yang jauh bahkan ketika pihak berwenang telah membatasi akses internet ke dunia luar dan memblokir aplikasi-aplikasi media sosial. [ab/ka]
Forum