Sejumlah pemimpin negara di kawasan Balkan Barat menyatakan optimismenya, tentang perluasan keanggotaa Uni Eropa (UE) di kawasan tersebut. Pernyataan itu mereka sampaikan pada Senin (2/9) dalam forum yang membahas UE di Forum Strategis Bled, di Slovenia.
Presiden Slovenia, Robert Golob mencatat adanya pergeseran paradigma dalam alokasi dana UE, karena negara-negara kandidat akan menerima uang berdasarkan mekanisme Rencana Pertumbuhan, sambil menunggu reformasi.
Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic dan mitranya dari Albania Edi Rama mengatakan, bahwa invasi Rusia ke Ukraina bagi mereka merupakan katalisator terbesar dalam mempercepat proses penerimaan keanggotaan bagi negara-negara Balkan Barat.
Perdana Menteri Albania Edi Rama mengatakan, Vladimir Putin harus menyerang suatu negara untuk membantu Uni Eropa memahami, bahwa mereka hidup di sebuah dunia yang paralel.
“Jika dia tidak menginvasi Ukraina, kita tidak akan pernah menggeser Ukraina, Moldova, dan Georgia ke dalam keranjang yang sama, dengan negara-negara Eropa Tenggara dan Balkan Barat. Oleh karena itu, ini adalah salah satu topik yang akan menjadi agenda utama tetapi membutuhkan banyak tindakan,” kata Perdana Menteri Kroasia, Andrej Plenkovic.
UE berencana untuk menggunakan rencana pertumbuhan bersama senilai 6 miliar euro atau $6,52 miliar, untuk membantu negara-negara Balkan Barat yang bercita-cita bergabung dengan UE, yaitu Albania, Bosnia, Kosovo, Montenegro, Makedonia Utara, dan Serbia. Tujuannya adalah untuk membentuk pasar bersama regional dan berintegrasi ke dalam pasar bersama Eropa di bidang-bidang seperti distribusi barang dan jasa secara bebas, transportasi, dan energi.
Pembayaran paket senilai 6 miliar euro itu akan dicairkan setiap enam bulan hingga 2027 ke negara-negara yang telah menerapkan reformasi yang disyaratkan. [ns/ka]
Forum