Para pemimpin dunia menyambut baik perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Sudan dan Sudan Selatan Kamis (27/9), dan mendesak kedua pihak untuk tetap berusaha menyelesaikan sengketa-sengketa lainnya.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan perjanjian keamanan dan ekonomi itu merupakan “kemajuan substansial” ke arah terciptanya “dua negara yang dapat hidup damai satu sama lain."
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak kedua negara mulai menerapkan kesepakatan itu, diantaranya kesepakatan untuk menciptakan zona bebas militer di perbatasan yang diperebutkan.
Sekretaris Jenderal PBB itu juga mendesak kedua negara menyelesaikan masa depan wilayah kaya minyak Abyei, yang diklaim oleh kedua pihak.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan kesepakatan itu merupakan "manfaat besar bagi kedua negara."
Baik Amerika maupun Inggris menyatakan harapan bagi kemajuan untuk mengakhiri konflik di negara bagian Kordofan Selatan dan provinsi Blue Nile. Sudan menuduh Sudan Selatan mendukung pemberontak di kedua daerah itu, tuduhan yang disangkal oleh Sudan Selatan.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan perjanjian keamanan dan ekonomi itu merupakan “kemajuan substansial” ke arah terciptanya “dua negara yang dapat hidup damai satu sama lain."
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak kedua negara mulai menerapkan kesepakatan itu, diantaranya kesepakatan untuk menciptakan zona bebas militer di perbatasan yang diperebutkan.
Sekretaris Jenderal PBB itu juga mendesak kedua negara menyelesaikan masa depan wilayah kaya minyak Abyei, yang diklaim oleh kedua pihak.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan kesepakatan itu merupakan "manfaat besar bagi kedua negara."
Baik Amerika maupun Inggris menyatakan harapan bagi kemajuan untuk mengakhiri konflik di negara bagian Kordofan Selatan dan provinsi Blue Nile. Sudan menuduh Sudan Selatan mendukung pemberontak di kedua daerah itu, tuduhan yang disangkal oleh Sudan Selatan.