Ia mengeluarkan pengakuan itu dalam hubungan video dengan para pendukungnya di ibukota Lebanon, Beirut. Ia mengatakan Hezbollah sebelumnya hanya mengukuhkan menerima bantuan politik dan moral dari Iran supaya tidak memalukan negara Islamis itu.
Amerika Serikat menganggap Hezbolah sebagai organisasi teroris dan sudah lama menuduh Iran mempersenjatai organisasi itu dengan menyelundupkan senjata melalui Suriah, satu lagi pendukung Hezbollah. Organisasi militan itu mulai memerangi Israel tahun 1982, ketika pasukan Israel menyerbu Lebanon untuk menghalau militan Palestina yang menyerang negara Yahudi itu.
Israel menarik pasukannya dari Lebanon selatan tahun 2000, tetapi Hezbollah berjanji akan terus berusaha mencapai sasaran melenyapkan negara Yahudi itu. Tahun 2006, Hezbollah dan Israel berperang selama sebulan yang menewaskan kira-kira 1200 orang Lebanon dan 160 orang warga Israel.
Beberapa pengamat telah mengatakan Hezbollah kemungkinan akan menyerang Israel lagi kalau pasukan Israel menyerang sarana nuklir Iran. Israel menuduh Iran secara rahasia mengembangkan senjata nuklir untuk usaha menghancurkan negara Yahudi itu dan tidak menutup kemungkinan serangan untuk menghentikan program nuklir Iran. Iran mengatakan kegiatan nuklirnya adalah untuk tujuan damai.
Nasrallah mengatakan sekiranya Israel menyerang Iran, pemerintah Iran tidak akan meminta Hezbollah melakukan apapun. Ia mengatakan organisasinya akan mengambil keputusan sendiri mengenai reaksi yang akan dilakukan.