Pemimpin kelompok militan Houthi di Yaman, Abdul Malek Al-Houthi, pada Kamis (8/8) memperingatkan bahwa kelompok itu masih berencana menanggapi serangan udara Israel ke kota pelabuhan Hodeida yang menewaskan dan melukai sejumlah orang.
Dalam pidato di televisi, Abdul Malek mengatakan “sama sekali tidak pernah ada keraguan, tidak ada rasa takut, dan tidak ada kata mundur,” seraya menambahkan bahwa serangan itu “tidak terhindarkan.”
Sebelumnya pada Kamis pagi terjadi sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh para pemberontak Houthi yang menarget sebuah kapal di Selat Bab el-Mandeb yang strategis, yang menghubungkan Teluk Aden ke Laut Merah.
Militer Inggris mengatakan kapal yang sempat disasar itu kini berada dalam keadaan aman dan melanjutkan perjalanannya ke pelabuhan berikutnya.
Kelompok Houthi belum mengklaim melakukan serangan apapun, meskipun serangan Kamis pagi itu terjadi setelah kampanye berbulan-bulan untuk mengarget kapal-kapal yang melalui koridor Laut Merah.
Kelompok ini juga melancarkan serangan pesawat nirawak dan rudal ke arah Israel, termasuk serangan pada tanggal 19 Juli lalu yang menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya di Tel Aviv.
Israel menanggapi serangan di Tel Aviv itu beberapa hari kemudian dengan menyerang kota Hodeida, yang menghantam beberapa pom bensin dan listrik.
Setelah serangan Israel ke Hodeida itu, Houthi menangguhkan serangan-serangan mereka hingga Sabtu (3/8) lalu ketika mereka menghantam sebuah kapal kontainer berbendera Liberia yang sedang berlayar melalui Teluk Aden. [em/th]
Forum