Amerika Serikat dapat dengan cepat mengkonfirmasi kematian pemimpin ISIS di Suriah selatan pada Oktober lalu karena memiliki DNA dan data biometrik lainnya dari pertemuan dengannya jauh sebelum dia memimpin kelompok teror tersebut.
Pejabat AS masih menolak untuk membagikan identitas sebenarnya dari pria yang diketahui sebagian besar dunia hanya dengan nama julukannya, Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurashi.
Tetapi seorang pejabat militer AS memberi tahu VOA bahwa Abu al-Hassan adalah salah satu pemimpin generasi awal kelompok itu, sejak didirikan, dan bahwa dengan kematiannya, kepemimpinan ISIS telah berpindah ke generasi baru.
“Ideologinya tidak membatasi (kepemimpinan), jadi ada tim pemimpin baru,” kata pejabat itu tanpa menyebut nama untuk membahas informasi intelijen.
Pemimpin baru ISIS, Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi, “bukan dari tim asli,” tambah pejabat itu. Dia memperingatkan bahwa kelompok tersebut, meskipun dalam keadaan lemah, telah mempertahankan kemampuannya untuk siap kehilangan kepemimpinan.
“Ketika para pemimpin baru itu terbunuh, ada orang-orang yang terlatih dan siap untuk mendukung mereka,” kata pejabat itu. [lt/pp]
Forum