Kanselir Jerman, Rabu (17/8), mengatakan bahwa ia “jijik dengan pernyataan keterlaluan'' yang dibuat oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Berlin sehari sebelumnya, yang menuduh Israel melakukan “50 holokos” terhadap warga Palestina selama bertahun-tahun.
Pernyataan Kanselir Jerman Olaf Scholz itu muncul di Twitter setelah Abbas menolak untuk mengutuk serangan mematikan oleh militan Palestina terhadap atlet Israel di Olimpiade Munich 1972. Sebaliknya, Abbas membalas dengan mengatakan ia bisa menunjukkan “50 holokos '' yang dilakukan oleh Israel.
''Saya muak dengan pernyataan keterlaluan yang dibuat oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas,'' kata Scholz. “Bagi kami, orang Jerman khususnya, setiap relativisasi singularitas holokos tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diterima. Saya mengutuk setiap upaya untuk menyangkal kejahatan holokos.''
Pada masa kejayaan Nazi, Jerman dan kaki tangannya membunuh 6 juta orang Yahudi di berbagai penjuru Eropa.
Abbas mengatakan pada konferensi pers bersama dengan Scholz di Kantor Kanselir pada Selasa malam bahwa “dari 1947 hingga hari ini, Israel telah melakukan 50 pembantaian di 50 desa Palestina.” “Lima puluh pembantaian. Lima puluh holokos,'' tambahnya.
Pernyataan Abbas mengundang kecaman keras para pemimpin di seluruh spektrum politik Israel. Perdana Menteri Yair Lapid menyebut komentar itu, “tidak hanya aib moral, tetapi juga kebohongan yang mengerikan.''
Dani Dayan, ketua Yad Vashem World Holocaust Remembrance Center, menyebut pernyataan Abbas tentang holokos itu “mengerikan” dan mendesak pemerintah Jerman untuk menanggapi “perilaku tak termaafkan yang dilakukan di dalam Kantor Kanselir.''
Pernyataan itu muncul beberapa pekan sebelum peringatan 50 tahun serangan Munich, di mana sekelompok militan Palestina membunuh 11 anggota tim Olimpiade Israel. Kerabat para atlet Israel yang terbunuh mengatakan mereka berencana untuk memboikot upacara tersebut setelah gagal mencapai kesepakatan tentang kompensasi yang lebih besar dari pemerintah Jerman. [ab/uh]
Forum