Para pejabat pemilu Kazakhstan mengatakan Presiden Nursultan Nazarbayev telah memenangkan pemilu presiden hari Minggu, dan melanjutkan kekuasaannya masuk ke dasawarsa ketiga.
Komisi Pemilu Pusat hari Senin mengatakan hasil resmi awal menunjukkan presiden yang telah berkuasa sejak tahun 1990 itu memenangkan 95.5 persen suara dalam pemilu dengan tingkat partisipasi tinggi itu.
Nazarbayev mengatakan angka-angka itu menunjukkan, dalam kata-katanya, “rakyat Kazakhstan mendukung kerja yang telah saya lakukan dalam 20 tahun terakhir.”
Para analis memperkirakan Presiden Nazarbayev, yang mulai berkuasa ketika Kazakhstan masih menjadi bagian dari Uni Soviet, akan mencalonkan diri lagi tahun 2016.
Masa pemerintahan presiden berusia 70 tahun itu berakhir tahun 2012, tetapi ia meminta diadakan pemilu awal setelah ia menolak referendum yang tadinya akan memperpanjang kekuasaannya hingga 2020.
Para analis melihat penyelenggaraan pemilu awal ini, sebagian sebagai upaya mencegah revolusi dengan memperkuat mandat demokratis Nazarbayev. Sementara itu, para pemimpin oposisi negara itu mengeluh tidak cukup waktu untuk mengadakan kampanye yang berarti.
Organisasi Bagi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mengirimkan sekitar 300 pengamat dalam pemilu itu. Kazakhstan belum pernah mengadakan pemilu yang dianggap bebas dan adil oleh pengamat internasional.