Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memerintahkan pasukannya agar berlatih menembakkan artileri di dekat perbatasan laut yang disengketakan dengan saingannya, Korea Selatan. Demikian dilaporkan oleh media pemerintah Pyongyang, Senin (25/11). Perintah Kim itu segera mendatangkan komentar dari Seoul.
Perintah demikian merupakan isyarat terakhir ketidaksabaran Kim di tengah kekhawatiran bahwa diplomasi AS-Korea Utara yang telah berlangsung hampir dua tahun akan berantakan jika Washington tidak memenuhi batas waktu akhir tahun yang ditetapkan oleh Pyongyang untuk menawarkan prakarsa baru guna menyelesaikan sengketa yang telah berlangsung lama terkait program nuklir Korea Utara.
“Tindakan perusahaan artileri pantai dalam kunjungan Kim ke pantai barat Pulau Changrin sepenuhnya menunjukkan keterampilan menembak mereka” dan “menyenangkan pemimpin tertinggi,” menurut Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA). Tidak disebutkan kapan kunjungan itu terjadi, dan tidak jelas senjata spesifik apa yang ditembakkan.
Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan kunjungan itu adalah yang pertama yang dilakukan oleh Kim ke unit militer garis depan sejak April tahun lalu, yakni sekitar awal keterlibatan diplomatiknya dengan Amerika. Negosiasi-negosiasi itu sebagian besar terhenti, sementara Korea Utara meningkatkan tekanan pada Washington untuk mencabut sanksi internasional dan meninggalkan apa yang disebutnya kebijakan bermusuhan terhadap Korea Utara. [lt/ab]
