Koalisi 100 pemimpin Muslim mengumumkan kampanye nasional untuk merangkul kelompok-kelompok agama lainnya di Amerika, untuk mendapatkan komitmen mereka pada program anti radikalisasi anak-anak muda Muslim dan mendaftar satu juta pemilih Muslim menjelang pemilu tahun depan.
Kelompok itu bertemu dekat Washington selama akhir pekan untuk membahas kebencian akan Islam dan upaya-upaya untuk melawan ekstremis kekerasan. Upaya ini dilakukan hanya beberapa minggu setelah pasangan Muslim yang terpengaruh oleh ISIS menewaskan 14 orang dalam penembakan masal di San Benardino, California.
Imam Johari Abdul-Malik dari Aliansi Muslim Amerika Utara mengatakan warga Amerika harus melakukan tugas lebih baik untuk merangkul anak-anak muda dari mimbar masjid di Amerika dan mengajar mereka bagaimana menghindari bujukan di internet dari kelompok seperti ISIS dan lainnya.
“Kita yakin masalahnya lebih besar dari ISIS. Merupakan konspirasi untuk memanfaatkan pemuda kita. Dan kita menggandakan upaya-upaya kita sebagai masyarakat," kata Johari.
Peserta lainnya Kristin Szremski dari kelompok Muslim Amerika untuk Palestina mengatakan Muslim harus melakukan tugas lebih baik dalam menjangkau dan mengecam aksi-aksi terorisme.
Brian Levin, seorang profesor peradilan kejahatan dan direktur Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme di California State University mengatakan setelah serangan San Bernardino masyarakat Muslim di California telah menyumbang kepada yayasan-yayasan amal dan ikut serta dalam demonstrasi persatuan untuk menunjukkan tentangan mereka terhadap aksi teror semacam itu.
Ia menambahkan meski demikian dibutuhkan pemahaman lebih baik lagi dari pihak warga Amerika untuk memahami keragaman masyarakat Muslim dan kebenciannya pada kelompok seperti ISIS untuk menetralkan apa yang disebutnya “salah informasi dan kefanatikan saat ini”. [my/jm]