Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengatakan kepada wartawan, pemerintahnya sedang berusaha memperbaiki kehidupan Muslim Rohingya, namun tidak masuk akal bila mengharapkan pemerintahnya menyelesaikan masalah itu dalam waktu 18 bulan sejak pemerintahnya menjabat.
Ia mengatakan, Kamis (7/9), pemerintah Myanmar berusaha mengatasi krisis Rohingya sesegera mungkin, namun usaha ini menghadapi kendala karena salah satu masalah terbesarnya adalah keterbatasan sumberdaya.
Peraih Nobel Perdamaian itu mengatakan, pemerintahnya berusaha mengimplementasikan sejumlah rekomendasi yang dibuat bulan lalu oleh sebuah komisi yang dipimpin mantan sekjen PBB Kofi Annan.
Komisi itu mendesak pemerintah Myanmar agar mengambil langkah segera dan pasti yang memungkinkan terciptanya pembangunan ekonomi dan keadilan sosial untuk meredam kekerasan maut antara penganut ajaran Budha dan Muslim di negara bagian Rakhine. [ab/uh]