Mereka menyebut pemberontakan dukungan rakyat yang memaksa Presiden Blaise Compaore meletakkan jabatan itu merupakan “kemenangan” milik “rakyat”.
Orang kedua dalam komando pengawal presiden militer itu, Yacouba Isaac Zida, Sabtu mengumumkan bahwa dia memimpin negara itu. Dia didukung oleh kepala staf Angkatan Darat Jenderal Honore Traore, yang juga menyatakan memegang pimpinan.
Presiden Compaore mengundurkan diri dan diberitakan melarikan diri ke Pantai Gading setelah demonstran menyerbu parlemen dan membakar gedung parlemen. Mereka memprotes suatu amandemen konstitusi yang sedianya akan membolehkan Compaore mencalonkan diri untuk satu masa jabatan lagi.
Amerika Serikat mengutuk apa yang disebutnya usaha militer untuk memaksakan kemauannya terhadap rakyat Burkina Faso. Departemen Luar Negeri Amerika menyerukan agar militer segera mengalihkan kekuasaan kepada pihak berwenang sipil.