Pemimpin oposisi Kamboja Sam Rainsy hadir dalam sidang di pengadilan Phnom Penh, Selasa (14/1) untuk menjawab tuduhan bahwa ia menghasut warga sipil melakukan kerusuhan dalam demonstransi buruh baru-baru ini.
Lima orang tewas dalam penindakan polisi terhadap demonstrasi awal Januari itu, yang menuntut upah yang lebih tinggi bagi pekerja konveksi dekat ibukota.
Partai Penyelamatan Nasional Kamboja, CNRP, pimpinan Rainsy mendukung demonstrasi itu, tetapi membantah menghasut kekerasan, dengan mengatakan tuduhan itu bermotif politik.
Sam Rainsy dan wakilnya Kem Sokha, disambut oleh ribuan pendukung ketika mereka tiba di pengadilan Phnom Penh untuk ditanyai.
Mu Sochua, seorang anggota oposisi parlemen, mengatakan pemerintah tidak mempunyai bukti untuk mendukung tuduhannya bahwa CNRP menghasut masyarakat.
Dalam insiden tanggal 3 Januari itu, lima orang tewas dan 40 lainnya cedera oleh satuan khusus militer yang menembaki massa yang berdemonstrasi dekat Phnom Penh.
Lima orang tewas dalam penindakan polisi terhadap demonstrasi awal Januari itu, yang menuntut upah yang lebih tinggi bagi pekerja konveksi dekat ibukota.
Partai Penyelamatan Nasional Kamboja, CNRP, pimpinan Rainsy mendukung demonstrasi itu, tetapi membantah menghasut kekerasan, dengan mengatakan tuduhan itu bermotif politik.
Sam Rainsy dan wakilnya Kem Sokha, disambut oleh ribuan pendukung ketika mereka tiba di pengadilan Phnom Penh untuk ditanyai.
Mu Sochua, seorang anggota oposisi parlemen, mengatakan pemerintah tidak mempunyai bukti untuk mendukung tuduhannya bahwa CNRP menghasut masyarakat.
Dalam insiden tanggal 3 Januari itu, lima orang tewas dan 40 lainnya cedera oleh satuan khusus militer yang menembaki massa yang berdemonstrasi dekat Phnom Penh.