Juan Guaido, yang menyatakan dirinya presiden Venezuela, menyerukan aksi mogok nasional mulai Kamis.
Aksi mogok itu merupakan strategi terbaru pemimpin oposisi itu dalam usahanya mendongkel Presiden Nicolas Maduro dari kekuasaan melalui pemberontakan rakyat.
Aksi-aksi protes yang berlangsung selama dua hari terakhir di jalan-jalan di Caracas telah menimbulkan bentrokan kekerasan antara para pendukung Guaido dan pasukan keamanan Venezuela. Guaido tidak berhasil meyakinkan para petinggi militer untuk mengikutiseruannya untuk membelot dari Maduro.
Jutaan warga Venezuela yang sudah jenuh dengan inflasi yang tak terkontrol, kekurangan pangan dan bahan bakar yang parah, kelangkaan layanan medis, dan suplai istrik yang tidak stabil, telah meninggalkan negara itu.
Sebagai ketua Majelis nasional yang dikontrol oposisi, Guido menggunakan konstitusi untuk mendeklarasikan dirinya sebagai presiden yang sah. Ia telah diakui AS dan lebih dari 50 negara lain sebagai presiden Venezueal yang sah.
Baik Maduro maupun Guaido menuduh pihak lain telah melakukan kudeta dengan bantuan pihak asing. Nicolas Maduro, Rabu mengatakan tindakan Guaido tidak akan dibiarkan begitu saja dan mengancam akan menangkapnya.
Krisis politik di Venzuela makin berkembang menjadi adu kekuatan internasional, setelah Rusia dan China mendukung Nicolas Maduro, sementara AS dan negara-negara barat kebanyakan mendukung Juan Guaido. [ab]