Tokoh oposisi Kamboja yang baru diampuni telah pulang dari pengasingan untuk mengarahkan kampanye pemilihan umum partainya, menyaingi Perdana Menteri Hun Sen.
Puluhan ribu pendukung bersorak sorai di luar bandar udara Phnom Penh dan berderet di pinggir jalan menuju pusat kota pada Jumat (19/7), menyambut kepulangan Sam Rainsy, tokoh oposisi Kamboja.
Rainsey mencium tanah di bandar udara setelah mendarat dari tempat pengasingan dan memberitahu massa ia gembira bisa pulang.
Dalam rapat umum di pusat kota kemudian, Rainsy mengatakan ia mendapat keadilan yang layak ia terima dan menyatakan akan menggunakan kebebasannya untuk melindungi semua rakyat Kamboja. Pendukung meneriakkan "Change, change (perubahan, perubahan)."
Raja Kamboja Norodom Sihamoni mengampuni Rainsy pekan lalu. Namun, tokoh oposisi itu tidak akan diizinkan mencalonkan diri dalam pemilihan negara itu pada 28 Juli.
Rainsey selama ini tinggal di Perancis setelah melarikan diri dari Kamboja pada 2009 guna menghindari pengadilan Kamboja, yang kemudian menghukumnya in absentia 11 tahun penjara.
Pengampunan Rainsy merupakan tambahan semangat bagi pendukung Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), koalisi partai-partai oposisi utama yang bergabung untuk menjadi penantang partai berkuasa dalam pemilihan umum. Hun Sen sudah berkuasa hampir 30 tahun.
Puluhan ribu pendukung bersorak sorai di luar bandar udara Phnom Penh dan berderet di pinggir jalan menuju pusat kota pada Jumat (19/7), menyambut kepulangan Sam Rainsy, tokoh oposisi Kamboja.
Rainsey mencium tanah di bandar udara setelah mendarat dari tempat pengasingan dan memberitahu massa ia gembira bisa pulang.
Dalam rapat umum di pusat kota kemudian, Rainsy mengatakan ia mendapat keadilan yang layak ia terima dan menyatakan akan menggunakan kebebasannya untuk melindungi semua rakyat Kamboja. Pendukung meneriakkan "Change, change (perubahan, perubahan)."
Raja Kamboja Norodom Sihamoni mengampuni Rainsy pekan lalu. Namun, tokoh oposisi itu tidak akan diizinkan mencalonkan diri dalam pemilihan negara itu pada 28 Juli.
Rainsey selama ini tinggal di Perancis setelah melarikan diri dari Kamboja pada 2009 guna menghindari pengadilan Kamboja, yang kemudian menghukumnya in absentia 11 tahun penjara.
Pengampunan Rainsy merupakan tambahan semangat bagi pendukung Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), koalisi partai-partai oposisi utama yang bergabung untuk menjadi penantang partai berkuasa dalam pemilihan umum. Hun Sen sudah berkuasa hampir 30 tahun.