Tautan-tautan Akses

Pemimpin Partai Oposisi Bangladesh Dikenai Dakwaan Pembunuhan


Mirza Fakhrul Islam Alamgir, tengah, penjabat sekretaris jenderal oposisi Partai Nasionalis Bangladesh, melambaikan tangannya kepada para pendukungnya saat ia dikawal oleh polisi ke pengadilan di Dhaka, Bangladesh, Rabu, 7 Januari 2015. (Foto: AP)
Mirza Fakhrul Islam Alamgir, tengah, penjabat sekretaris jenderal oposisi Partai Nasionalis Bangladesh, melambaikan tangannya kepada para pendukungnya saat ia dikawal oleh polisi ke pengadilan di Dhaka, Bangladesh, Rabu, 7 Januari 2015. (Foto: AP)

Pemimpin oposisi utama Bangladesh dan lebih dari 100 anggota utama partai lainnya pada Minggu (29/10) didakwa atas pembunuhan seorang anggota polisi yang tewas dalam demonstrasi yang terjadi menjelang pemilu mendatang.

“Sedikitnya 164 anggota Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) termasuk Mirza Fakhrul Islam Alamgir dituduh membunuh seorang polisi,” kata pejabat polisi Salahuddin Mia. Ia menambahkan bahwa dakwaan itu telah diajukan terhadap mereka.

Mereka yang didakwa sebagian besar adalah pimpinan BNP, dan mereka berpotensi menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.

Alamgir, 75, Sekjen BNP, memimpin partai itu sejak ketua BNP yang juga pernah dua kali menjadi perdana menteri, Khaleda Zia, ditangkap dan dipenjarakan, dan putranya mengasingkan diri di Inggris.

Komisaris polisi Dhaka Habibur Rahman sebelumnya mengatakan Alamgir telah “ditahan untuk diinterogasi” terkait kekerasan hari Sabtu lalu, di mana seorang polisi dan seorang demonstran tewas, dan sedikitnya 26 ambulans polisi dibakar atau dirusak.

Polisi pada Sabtu lalu mengatakan bahwa korban dibacok hingga tewas dan menuduh para aktivis BNP yang melakukan pembunuhan tersebut.

Oposisi yang kembali bangkit itu telah melancarkan demonstrasi menentang PM Sheikh Hasina dan pemerintahannya selama berbulan-bulan, meskipun Zia praktis menjadi tahanan rumah sejak ia dibebaskan dari penjara setelah divonis bersalah atas tuduhan korupsi.

Protes hari Sabtu lalu, yang dilakukan BNP dan partai Islamis terbesar, Jamaat-e-Islami, termasuk di antara aksi terbesar tahun ini, dan menandai tahap baru dalam kampanye mereka. Pemilihan umum dijadwalkan berlangsung sebelum akhir Januari mendatang.

Protes terus berlanjut pada Minggu di berbagai lokasi.

Lebih dari 100 ribu pendukung dua partai oposisi utama itu berunjuk rasa pada hari Sabtu untuk menuntut agar PM Hasina mengundurkan diri agar pemungutan suara yang bebas dan adil dapat berlangsung di bawah pemerintahan yang netral.

Polisi Metropolitan Dhaka mengatakan sedikitnya 1.480 aktivis oposisi telah ditangkap dan didakwa atas tuduhan kekerasan sejak 21 Oktober lalu. Mereka mencakup hampir 700 orang yang ditahan dalam protes hari Sabtu lalu saja. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG