Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, 31, tidak terlihat di depan umum dalam lebih dari sebulan terakhir, menimbulkan desas-desus adanya kudeta militer, masalah kesehatan dan bahkan kemungkinan perang saudara di negara yang tertutup itu.
Jong-un, yang menggantikan ayahnya Kim Jong Il pada 2011, terakhir terlihat pada 3 September saat menonton konser oleh kelompok pop kegemarannya, Moranbong Band, yang semua anggotanya perempuan muda dan dipilih sendiri olehnya.
Ia tidak hadir ketika parlemen Korea Utara bersidang 26 September, atau sidang yang kedua tahun ini.
Kantor berita Yonhap Korea Selatan baru-baru ini mengutip satu sumber yang mengetahui banyak mengenai Korea Utara mengatakan Kim menderita asam-urat – yang merupakan penyakit turunan dalam keluarganya – di samping kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes, semuanya berhubungan dengan obesitas dan kegemarannya pada keju Emmantal.
Beberapa pengamat mengatakan bahwa adiknya, Kim Yo-jong, telah mengisi kekosongan. Dia adalah anak bungsu Kim Jong Il.
Desas-desus menjadi lebih serius Sabtu ketika para staf tertinggi Kim Jong-un pergi ke Korea Selatan untuk melakukan pembicaraan tatap muka antara pejabat paling tinggi dalam lima tahun terakhir.
Delegasi itu dipimpin oleh Huwang Pyong So – yang diyakini sebagai orang nomor dua Kim.
Dengan santernya desas-desus, dunia luar akan memperoleh indikasi penting mengenai nasib Kim Jong-un Jumat ketika Korea Utara menggelar upacara yang sangat terbuka untuk memperingati berdirinya Partai Pekerja Korea.
Kalau pemimpin tertinggi itu tidak hadir dalam acara yang wajib dihadiri itu, ini dapat menandakan ia mempunyai masalah yang sangat gawat, fisik atau politik.