Pemimpin Uni Eropa Ursula von der Leyen, Jumat (11/12) memberitahu para pemimpin blok itu bahwa “rendah harapan” bagi tercapainya perjanjian perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris, kata berbagai sumber Uni Eropa, dua hari menjelang keputusan penting mengenai pembicaraan.
Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan para pemimpin mendengar bahwa “probabilitas mengenai tidak tercapainya perjanjian lebih besar daripada ada perjanjian” dalam diskusi singkat mengenai Brexit dalam KTT Brussels yang berlangsung maraton. Sementara itu waktu semakin mendekati tenggat hari Minggu (13/12) untuk membuat keputusan apakah melanjutkan perundingan atau menghentikannya.
Nada pesimistis itu muncul setelah PM Inggris Boris Johnson, Kamis (10/12) memperingatkan bahwa ada “kemungkinan kuat” tidak tercapai perjanjian, dan menginstruksikan pemerintahnya agar mempersiapkan Inggris keluar dari pasar tunggal Uni Eropa akhir tahun ini.
Para perunding dari Uni Eropa dan Inggris melakukan pembicaraan di Brussels pada hari Jumat (11/12) untuk mengetahui apakah mereka dapat menemukan jalur menuju perjanjian itu pada tenggat akhir pekan ini, yang ditetapkan von der Leyen dan Johnson dalam suatu pertemuan makan malam pekan ini.
Seorang pejabat Uni Eropa menyatakan dalam waktu dekat akan segera jelas apakah ada gunanya memperpanjang diskusi, tetapi menolak untuk mengesampingkan suatu perubahan penting pada saat-saat terakhir dalam pembicaraan untuk mengamankan suatu perjanjian, meskipun prospeknya semakin suram.
Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari setelah lima dekade bergabung, tetapi masa transisi, di mana Inggris masih terikat pada peraturan-peraturan blok itu sambil menunggu tercapainya perjanjian baru, berakhir pada 31 Desember malam. [uh/ab]