Penduduk yang bekerja di London berjuang untuk pergi ke dan dari tempat kerja mereka Senin ketika para pekerja kereta bawah tanah melancarkan pemogokan 24 jam untuk memprotes rencana pengurangan tenaga kerja.
Pemogokan ini merupakan yang kedua dalam satu bulan, menutup stasiun dan jalur kereta di seluruh ibukota Inggris, memacetkan lalu lintas dan menyebabkan orang terpaksa antri panjang untuk naik bis umum.
Walikota London Boris Johnson mengatakan, tindakan ini bermotif politik dan ditujukan untuk merugikan pemerintahan koalisi.
Dalam tulisannya di koran Daily Telegraph, Johnson menyerukan pemberlakuan standar baru yang membutuhkan kondisi dukungan lebih besar dari para pekerja sebelum serikat bisa memerintahkan sebuah pemogokan.
Pekerja kereta bawah tanah merencanakan dua pemogokan lagi bulan November untuk memprotes pengurangan 800 lapangan pekerjaan di tempat penjualan tiket stasiun. Pejabat transpor mengatakan pekerjaan ini tidak dibutuhkan lagi karena semakin banyak penumpang menggunakan mesin penjual tiket dan pas kereta pra-bayar.