Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner hari Selasa (26/2) mengadakan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang pertama sejak pembunuhan wartawan Arab Saudi yang berbasis di Amerika Jamal Khashoggi Oktober lalu.
Gedung Putih dalam pernyataan tertulis hari Rabu (27/2) mengatakan keduanya membahas beragam topik di Riyadh, termasuk investasi ekonomi di Timur Tengah dan upaya menciptakan perdamaian di kawasan itu.
“Didasarkan pada pembicaraan sebelumnya, mereka membahas upaya meningkatkan kerjasama diantara Amerika dan Arab Saudi, dan upaya pemerintah Trump untuk memfasilitasi perdamaian di antara Israel dan Palestina,” demikian petikan pernyataan Gedung Putih.
Pernyataan itu tidak menyebut tentang Khashoggi, yang dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki; dan memicu ketegangan antara Amerika dan Arab Saudi.
Kushner telah membangun hubungan dekat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang secara de facto merupakan penguasa Arab Saudi. Komunitas intelijen Amerika sebelumnya melaporkan bahwa Mohammed bin Salman yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Kushner, yang juga merupakan menantu Presiden Trump, sedang melakukan lawatan selama tujuh hari ke Timur Tengah, dengan mengunjungi sejumlah negara-negara Teluk. Ia ditemani Utusan Khusus Amerika Untuk Timur Tengah Jason Greenblatt dan Utusan Khusus Amerika Untuk Iran Brian Hook. Ketiganya mengunjungi Bahrain, Oman dan Uni Emirat Arab untuk “mendapatkan nasihat dari mereka tentang bagaimana sebaiknya menyikapi sesuatu,” terkait proses perdamaian di Timur Tengah, demikian ujar Kushner dalam wawancara dengan Sky News di Abu Dhabi.
Kushner menolak mengungkapkan rincian usul perdamaian Amerika, tetapi ia mengatakan kedua pihak – Israel dan Palestina – harus sama-sama membuat konsesi. (em)