Tim penyelamat Korea Selatan, Rabu (12/1), melanjutkan usaha pencarian mereka terhadap enam pekerja konstruksi yang dinyatakan hilang yang diyakini terperangkap di lokasi pembangunan yang runtuh di Gwangju, sebuah kota di wilayah selatan negara itu.
Sekitar 10 kendaraan hancur dan puluhan keluarga terpaksa mengungsi Selasa sore menyusul runtuhnya sebagian gedung apartemen bertingkat tinggi yang sedang dibangun di distrik Hwajeongdong itu. Insiden tersebut menciptakan tumpukan puing-puing yang berserakan di jalan-jalan terdekat sehingga mengakibatkan toko-toko di dekatnya juga terpaksa tutup.
Sejumlah petugas penanggulangan keadaan darurat berhasil menyelamatkan tiga pekerja, termasuk dua yang terperangkap dalam kontainer pengiriman yang tertimbun puing-puing, tetapi operasi mereka dihentikan beberapa jam kemudian karena kekhawatiran bahwa bangunan berlantai 39 ini bisa runtuh lebih jauh.
Setelah inspeksi keselamatan yang melibatkan sejumlah pakar pemerintah dan swasta, serta drone yang dilengkapi kamera yang terbang di sekitar bagian luar bangunan yang hancur, tim penyelamat kini terlihat memasuki kembali lokasi dengan disertai sejumlah anjing pelacak, Rabu sore.
Wali kota Gwangju Lee Yong-seop mengatakan para penyelidik menyimpulkan kondisinya cukup aman bagi para petugas penyelamat untuk memasuki gedung itu. Namun, mereka mengkhawatirkan area di dekat bagian luar bangunan yang hancur, yang menurut Lee sebagian besar akan digeledah oleh drone dan anjing.
Para pejabat mengatakan 394 pekerja ditugaskan di lokasi konstruksi tersebut, termasuk enam yang masih belum dapat dihubungi setelah kecelakaan itu.
Lee dan sejumlah pejabat lainnya tidak secara spesifik menyebutkan kemungkinan bahwa para pekerja itu bisa ditemukan dalam keadaan hidup.
Pemerintah kota menangguhkan semua pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung di Gwangju oleh HDC Hyundai Development, kontraktor utama proyek apartemen di Hwajeongdong itu, saat memulai penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan itu.
Gwangju adalah lokasi kecelakaan maut pada Juni tahun lalu, ketika sebuah bangunan berlantai lima yang sedang dihancurkan runtuh dan menyebabkan puing-puing jatuh menimpa sebuah bus, dan menewaskan sembilan orang di dalamnya.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memerintahkan para pejabat untuk menyelidiki penyebab keruntuhan pada hari Selasa itu dan menyerukan langkah-langkah pengamanan yang lebih kuat untuk mencegah kecelakaan serupa, kata kantornya. [ab/uh]