Para pendukung Henrique Capriles, memukuli panci-panci dan membakar karung-karung sampah sambil berbaris melalui jalan-jalan Caracas hari Senin (15/4), menuntut penghitungan ulang pemilu presiden Venezuela.
Para pengunjuk rasa tersebut berhadapan dengan polisi, yang menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan mereka. Protes oposisi juga dilaporkan terjadi di beberapa kota propinsi.
Tekanan terus meningkat terhadap bagi para pejabat pemilu Venezuela seusai pemilu untuk memilih pengganti mendiang presiden Hugo Chavez. Capres oposisi Henrique Capriles hari Senin menyerukan agar rakyat turun ke jalan hari Selasa, setelah KPU dengan resmi menyatakan capres tunjukan Chavez sebagai pemenang.
Aksi-aksi protes pecah setelah komisi pemilu menyatakan pejabat Presiden Nicolas Maduro sebagai pemenang pemilu hari Minggu. Menurut KPU, penjabat presiden Nicolas Maduro - yang ditunjuk langsung oleh mendiang Presiden Hugo Chavez untuk menggantikannya - terpilih dengan selisih suara tipis 50,7 persen banding 49,1 persen, sekitar 230 ribu suara dalam pemilu yang diikuti 14,8 juta pemilih.
Tuntutan Capriles bagi penghitungan ulang didukung Amerika Serikat dan Organisasi Negara-Negara Amerika.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, penghitungan kembali perlu dilakukan untuk memastikan bahwa rakyat Venezuela mempercayai hasil pemilu. Ketua Organisasi Negara-Negara Amerika Miguel Insulza menawarkan untuk mengirim pakar pemilu untuk membantu.
Para pengunjuk rasa tersebut berhadapan dengan polisi, yang menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan mereka. Protes oposisi juga dilaporkan terjadi di beberapa kota propinsi.
Tekanan terus meningkat terhadap bagi para pejabat pemilu Venezuela seusai pemilu untuk memilih pengganti mendiang presiden Hugo Chavez. Capres oposisi Henrique Capriles hari Senin menyerukan agar rakyat turun ke jalan hari Selasa, setelah KPU dengan resmi menyatakan capres tunjukan Chavez sebagai pemenang.
Aksi-aksi protes pecah setelah komisi pemilu menyatakan pejabat Presiden Nicolas Maduro sebagai pemenang pemilu hari Minggu. Menurut KPU, penjabat presiden Nicolas Maduro - yang ditunjuk langsung oleh mendiang Presiden Hugo Chavez untuk menggantikannya - terpilih dengan selisih suara tipis 50,7 persen banding 49,1 persen, sekitar 230 ribu suara dalam pemilu yang diikuti 14,8 juta pemilih.
Tuntutan Capriles bagi penghitungan ulang didukung Amerika Serikat dan Organisasi Negara-Negara Amerika.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, penghitungan kembali perlu dilakukan untuk memastikan bahwa rakyat Venezuela mempercayai hasil pemilu. Ketua Organisasi Negara-Negara Amerika Miguel Insulza menawarkan untuk mengirim pakar pemilu untuk membantu.
