Seorang lelaki bersenjata melepaskan tembakan di sebuah fasilitas pemeliharaan kereta komuter hari Rabu, menewaskan sembilan orang sebelum ia bunuh diri.
Polisi mengidentifikasi penembak adalah Sam Cassidy, 57 tahun, yang bekerja di fasilitas Valley Transportation Authority di San Jose. Sherif Santa Clara Laurie Smith mengatakan Cassidy bunuh diri setelah polisi mengepungnya.
Para pejabat belum mengidentifikasi motif penembakan atau merilis jenis senjata yang digunakan dalam serangan tersebut.
Dalam pernyataan dari Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden mengatakan ia dan Wakil Presiden Kamala Harris telah diberi pengarahan mengenai penembakan itu.
“Saya mendapat tugas serius untuk kembali memerintahkan agar bendera dikibarkan setengah tiang, hanya beberapa pekan setelah melakukannya menyusul penembakan massa di spa di Atlanta dan sekitarnya; di toko di Boulder, Colorado; di sebuah rumah di Rock Hill, South Carolina; dan di fasilitas FedEx di Indianapolis, Indiana. Cukup,” kata presiden Biden.
“Sekali lagi, saya mendesak Kongres untuk mengambil tindakan segera dan memperhatikan seruan rakyat Amerika, termasuk sebagian besar pemilik senjata api, untuk membantu mengakhiri kekerasan senjata di Amerika.”
“Ada kesamaan dalam hal ini, dan mati rasa, menurut saya, adalah sesuatu yang kita semua rasakan,” kata Gubernur California Gavin Newsom di San Jose, setelah menyebutkan beberapa penembakan baru-baru ini di negara bagian itu. “Ini menimbulkan pertanyaan, apa yang sedang terjadi di Amerika Serikat?” lanjutnya.
Polisi juga menyelidiki kebakaran rumah yang terjadi tidak lama sebelum penembakan. Associated Press melaporkan, catatan publik menunjukkan Cassidy memiliki rumah dua lantai yang terbakar itu.
San Jose adalah kota berpenduduk sekitar 1 juta orang yang terletak sekitar 80 kilometer di sebelah selatan kawasan Teluk San Fransisco. Kota ini dianggap sebagai jantungnya Silicon Valley, pusat global inovasi teknologi di mana sebagian perusahaan teknologi terbesar Amerika berlokasi. [uh/ab]