Seorang tentara yang marah karena urusan sengketa tanah melakukan penembakan selama 16 jam di timur laut Thailand, menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai puluhan lainnya.
Sejumlah polisi dan personil militer mencari pria bersenjata itu semalaman di sebuah pusat perbelanjaan tempat ia bersembunyi dan menembaknya sampai mati, hari Minggu pagi (9/2). Ini merupakan penembakan massal terbesar di Thailand oleh seorang pria bersenjata.
Sekitar pukul 3:30 siang waktu Thailand, seorang prajurit menggunakan pistol menembak mati atasannya, Kolonel Anantarote Krasae dan ibu mertua komandan itu, yang berusia 63 tahun, di rumah mereka. Kementrian Pertahanan Thailand mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Sersan Mayor Jakraphanth Thomma. Polisi mengatakan penembakan itu terkait dengan sengketa tanah. Orang ketiga juga tertembak namun selamat.
Jakrapanth lalu pergi ke kamp militernya dan merampas beberapa senjata serbu serta amunisinya. Ia melepaskan tembakan dan melukai sedikitnya tiga tentara sebelum mencuri kendaraan milik tentara dan melarikan diri. Dua orang polisi tertembak ketika berupaya menghentikan Jakrapanth tidak jauh dari sebuah wihara. Dua orang yang menyaksikan penembakan itu juga terluka.
Sekitar pukul 6 sore, Jakrapanth tiba di pusat perbelanjaan di kota Nakhon Ratchasima. Ia melepaskan tembakan membabi-buta di area perbelanjaan itu yang mengenai beberapa pejalan kaki juga orang-orang yang mengendarai mobil dan sepeda motor. Sebuah pom bensin di dekat mal itu terbakar, agaknya karena kena tembakan.
Pria bersenjata itu sebelumnya memposting beberapa pernyataan marah di laman Facebook miliknya bersama dengan sebuah foto selfie menunjukkan ia mengenakan pakaian dan perlengkapan militer termasuk helm, dengan latar belakang kobaran api.
Jakrapanth masuk ke pusat perbelanjaan itu dan menembak terus-menerus. Polisi memblokir jalan-jalan di sebelah mal tersebut termasuk kawasan sekitar 2 kilometer di sekitarnya.
Sekitar pukul 2 siang hari Minggu (9/2), seorang komandan polisi menyatakan masih melacak orang bersenjata itu di dalam pusat perbelanjaan.
Kepada sejumlah stasiun televisi, pihak berwenang Thailand sebelumnya minta para wartawan agar tidak menyiarkan secara langsung dari lokasi. Beberapa rentetan tembakan terus terdengar di mal ketika polisi memburu pria bersenjata tersebut. Sekitar pukul 3 pagi waktu setempat tampak ada kesibukan polisi, dan sebuah ambulans melarikan dua orang ke rumah sakit.
Tembakan terdengar lebih banyak lagi sekitar pukul 4.30 pagi. Laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan seorang polisi terbunuh.
Tembakan secara berkala terus berlanjut setelah matahari terbit.
Sekitar pukul 9 pagi, media setempat melaporkan Jakrapanth terbunuh dalam sebuah baku tembak. Para pejabat mengkonfirmasi kematian Jakrapanth dalam sebuah konferensi pers di sebelah pusat perbelanjaan tersebut. [mg/ii]