Hakim di Dallas Clay Jenkins mengatakan pihak berwenang yakin sang penembak – Micah Johnson – telah berlatih cukup lama, mempelajari tentang demonstrasi yang akan berlangsung dan tahu akan ada banyak polisi yang menjaga demonstrasi memprotes penembakan dua warga kulit hitam itu.
Jenkins menambahkan Johnson telah memiliki bahan peledak di rumahnya dan ketika berhadapan dengan polisi ia mengatakan akan menggunakan bom rakitan. Jenkins mengatakan hal itu mengisyaratkan bahwa Johnson bisa menimbulkan lebih banyak korban jika ia memiliki lebih banyak waktu, tetapi ia menggunakan demonstrasi di Dallas yang waktunya lebih terbatas.
Johnson menewaskan lima polisi dan melukai tujuh lainnya. Johnson tewas terbunuh dalam baku tembak dengan polisi.
Sementara itu, empat gedung pemerintah di Dallas yang ditutup untuk publik sejak insiden penyergapan dan penembakan terhadap polisi Kamis lalu (7/7), siap dibuka kembali pekan ini.
Otorita berwenang mengatakan gedung pengadilan sipil George L. Allen Sr, Old Red Museum, gedung administrasi wilayah Dallas dan gedung arsip Dallas akan dibuka kembali hari Senin (11/7).
Hakim di Dallas Clay Jenkins mengumumkan pembukaan kembali keempat gedung pemerintah itu hari Minggu. Meskipun demikian beberapa jalan utama di jantung kota Dallas masih ditutup untuk umum.
Seorang penembak jitu menembaki polisi yang sedang menjaga demonstrasi anti aksi kekerasan hari Kamis, menewaskan lima polisi dan melukai tujuh lainnya. Penembak jitu yang kemudian diidentifikasi sebagai Micah Johnson itu tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Massa Kembali Berdemonstrasi di Minnesota
Di tempat lainnya, di Minnesota, sejumlah besar orang dari beragam latar belakang dan warna kulit berdemonstrasi dengan membentuk sebuah lingkaran di depan balai kota hari Minggu (10/7), memprotes penembakan seorang pengemudi mobil oleh polisi. Di antara para demonstran ada beberapa ibu yang anaknya juga tewas ditembak polisi dalam beragam insiden. Termasuk Alice Chavez yang berpidato dan menggambarkan bagaimana putranya ditembak polisi di rumahnya beberapa tahun lalu.
Demonstran berkumpul di luar balai kota St. Anthony di dekat Falcon Heights, dimana Philando Castile ditembak dari jarak dekat oleh polisi ketika ia ingin mengambil SIM yang diminta polisi. Pacar Castile mengudarakan insiden itu dengan aplikasi Facebook Live, yang langsung direspon dari seluruh penjuru Amerika.
Polisi menempatkan barikade di setiap ujung jalan di depan balai kota yang menjadi lokasi demonstrasi. Demonstrasi berlangsung damai, bahkan sejumlah anak tampak bermain di dalam lingkaran yang dibuat para demonstran. [em]