“Produk-produk tersebut diciptakan oleh para jenius sejati,” pengacara Harold McElhinny mengatakan pada juri dalam pidato pembelaan penutupan dalam kasus pelanggaran paten di pengadilan federal di San Jose.
Seorang pengacara untuk Samsung kemudian membela teknologi Google ketika berargumen bahwa perusahaan Korea Selatan tersebut tidak menyontek iPhone ketika menciptakan perangkat mereka.
Sebaliknya para insinyur Samsung menggunakan software yang dikembangkan oleh Google, Android untuk menciptakan smartphone dan tablet mereka yang semakin populer, kata pengacara Williams Price dalam pidato pembelaan penutupannya.
Samsung membuat hardware atau perangkat keras untuk software Google, yang membuat kesal eksekutif Apple yang takut kompetisi yang mereka hadapi, katanya.
Jobs dan Apple mendeklarasikan “holy war” atau perang suci terhadap Google, ujar Price, satu-satunya alasan Apple mengajukan tuntutan hukum terhadap Samsung.
Kasus tersebut menandai pertengkaran hukum terakhir antara Samsung dan Apple saat kedua perusahaan tersebut berusaha menguasai pasar untuk smartphones.
Juri yang berbeda di San Jose yang memimpin sidang sebelumnya mengenai teknologi lebih awal memerintahkan Samsung membayar Apple sejumlah 930 juta dollar. Samsung mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Samsung menguasai kira-kira 31 persen pasar smartphone sementara Apple mempertahankan pangsa sebesar 15 persen.
Jobs, yang meninggal pada tahun 2011, adalah tokoh legenda Silicon Valley yang dihormati karena meluncurkan Apple di garasi keluarga pada tahun 1976. Kantor raksasa teknologi di Cupertino jaraknya sekitar 25 kilometer dari gedung pengadilan federal San Jose di mana kasus paten tersebut sedang disidangkan.
Setelah pidato pembelaan penutupan, kasus tersebut akan diserahkan pada juri yang terdiri dari empat pria dan empat perempuan untuk menentukan keputusan pengadilan.
Kedua perusahaan saling tuduh mencuri fitur penting untuk mengembangkan beberapa smartphone terbaru, tapi perangkat terbaru Samsung, Galaxy S5 yang diluncurkan awal bulan ini, tidak termasuk yang dipermasalahkan.
Apple Inc. menuntut sebesar 2,2 milyar dollar setelah berargumentasi bahwa sembilan perangkat Google dan satu tablet Galaxy mencuri lima paten. Samsung Electronics Co. menuntut lebih sedikit dari jumlah tersebut, sebesar 6 juta dollar, dan mengatakan bahwa Apple mencuri dua paten mereka ketika menciptakan iPhone.
Samsung juga berargumentasi bahwa kalaupun mereka mencuri paten Apple, mereka hanya harus membayar sebesar 38,4 juta dollar.
Kesaksian selesai diberikan pada hari Senin untuk kasus tersebut.
Para juri telah membaca sebanyak 53 halaman instruksi tentang bagaimana memutuskan bila sebuah pelanggaran terjadi dan bagaimana menghitung kerugian kalau memang terbukti.
Apple berpendapat bahwa banyak fungsi utama dan fitur vital bagi para pengguna yang ditemukan pada smartphone Samsung diciptakan oleh Apple. Samsung membantah bahwa smartphone mereka menggunakan sistem software Google Android dan keluhan hukum Apple seharusnya diajukan pada Google.
Google Inc. tidak menjadi bagian proses pengadilan tersebut. Juru bicara Google Matt Kallman menolak untuk memberikan komentar.
Seorang pengacara untuk Samsung kemudian membela teknologi Google ketika berargumen bahwa perusahaan Korea Selatan tersebut tidak menyontek iPhone ketika menciptakan perangkat mereka.
Sebaliknya para insinyur Samsung menggunakan software yang dikembangkan oleh Google, Android untuk menciptakan smartphone dan tablet mereka yang semakin populer, kata pengacara Williams Price dalam pidato pembelaan penutupannya.
Samsung membuat hardware atau perangkat keras untuk software Google, yang membuat kesal eksekutif Apple yang takut kompetisi yang mereka hadapi, katanya.
Jobs dan Apple mendeklarasikan “holy war” atau perang suci terhadap Google, ujar Price, satu-satunya alasan Apple mengajukan tuntutan hukum terhadap Samsung.
Kasus tersebut menandai pertengkaran hukum terakhir antara Samsung dan Apple saat kedua perusahaan tersebut berusaha menguasai pasar untuk smartphones.
Juri yang berbeda di San Jose yang memimpin sidang sebelumnya mengenai teknologi lebih awal memerintahkan Samsung membayar Apple sejumlah 930 juta dollar. Samsung mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Samsung menguasai kira-kira 31 persen pasar smartphone sementara Apple mempertahankan pangsa sebesar 15 persen.
Jobs, yang meninggal pada tahun 2011, adalah tokoh legenda Silicon Valley yang dihormati karena meluncurkan Apple di garasi keluarga pada tahun 1976. Kantor raksasa teknologi di Cupertino jaraknya sekitar 25 kilometer dari gedung pengadilan federal San Jose di mana kasus paten tersebut sedang disidangkan.
Setelah pidato pembelaan penutupan, kasus tersebut akan diserahkan pada juri yang terdiri dari empat pria dan empat perempuan untuk menentukan keputusan pengadilan.
Kedua perusahaan saling tuduh mencuri fitur penting untuk mengembangkan beberapa smartphone terbaru, tapi perangkat terbaru Samsung, Galaxy S5 yang diluncurkan awal bulan ini, tidak termasuk yang dipermasalahkan.
Apple Inc. menuntut sebesar 2,2 milyar dollar setelah berargumentasi bahwa sembilan perangkat Google dan satu tablet Galaxy mencuri lima paten. Samsung Electronics Co. menuntut lebih sedikit dari jumlah tersebut, sebesar 6 juta dollar, dan mengatakan bahwa Apple mencuri dua paten mereka ketika menciptakan iPhone.
Samsung juga berargumentasi bahwa kalaupun mereka mencuri paten Apple, mereka hanya harus membayar sebesar 38,4 juta dollar.
Kesaksian selesai diberikan pada hari Senin untuk kasus tersebut.
Para juri telah membaca sebanyak 53 halaman instruksi tentang bagaimana memutuskan bila sebuah pelanggaran terjadi dan bagaimana menghitung kerugian kalau memang terbukti.
Apple berpendapat bahwa banyak fungsi utama dan fitur vital bagi para pengguna yang ditemukan pada smartphone Samsung diciptakan oleh Apple. Samsung membantah bahwa smartphone mereka menggunakan sistem software Google Android dan keluhan hukum Apple seharusnya diajukan pada Google.
Google Inc. tidak menjadi bagian proses pengadilan tersebut. Juru bicara Google Matt Kallman menolak untuk memberikan komentar.