Tautan-tautan Akses

Pengadilan India Bebaskan 69 Warga Hindu Terkait Pembunuhan 11 Warga Muslim Pada Kerusuhan 2002


FILE: Sebuah mobil polisi mengangkut beberapa orang yang dihukum terkait kerusuhan di Gujarat pada tahun 2002, di luar pengadilan setelah putusan di Ahmedabad, India, 2 Juni 2016. (REUTERS / Amit Dave)
FILE: Sebuah mobil polisi mengangkut beberapa orang yang dihukum terkait kerusuhan di Gujarat pada tahun 2002, di luar pengadilan setelah putusan di Ahmedabad, India, 2 Juni 2016. (REUTERS / Amit Dave)

Pengadilan di India, Kamis (20/4) membebaskan 69 orang Hindu, termasuk seorang mantan menteri dari partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP), dalam kasus pembunuhan 11 warga muslim saat terjadi kerusuhan antarkelompok di Gujarat tahun 2002.

Pembunuhan itu terjadi di Kota Ahmedabad pada 28 Februari 2002, sehari setelah segerombolan warga muslim diduga membakar sebuah kereta yang mengangkut peziarah Hindu, memicu salah satu pertikaian agama berdarah terburuk di India.

Sebanyak 86 orang Hindu dituduh melakukan pembantaian di distrik Naroda Gam di Ahmedabad, di mana 17 di antaranya meninggal dunia selama proses persidangan. Semua terdakwa dibebaskan dengan jaminan.

“Pengadilan mengatakan semua tuduhan terhadap mereka keliru,” kata pengacara pembela Chetan Shah, yang mewakili 82 terdakwa.

Shamshad Pathan, yang mewakili para korban, mengaku akan mengajukan banding terhadap keputusan pengadilan tersebut. Mereka yang dibebaskan termasuk Maya Kodnani, mantan menteri dari partai pimpinan PM Narendra Modi, BJP, yang pada saat kejadian masih berstatus sebagai anggota legislatif; mantan pemimpin Bajrang Dal Babu Bajrangi; dan pemimpin Vishwa Hindu Parishad (VHP) Jaydeep Patel.

Bajrang Dal dan VHP adalah kelompok Hindu nasionalis yang memiliki hubungan dekat dengan BJP. Kodnani juga menjadi tersangka dalam kasus tewasnya 97 orang dalam kerusuhan tahun 2002. Ia dinyatakan bersalah, namun kemudian dibebaskan oleh pengadilan yang lebih tinggi.

Sedikitnya 1.000 orang, sebagian besar di antaranya muslim, tewas di seantero Gujarat dalam kerusuhan tahun 2002. Aktivis mencatat jumlah korban yang dua kali lipat lebih banyak.

Kritikus menuduh Modi, yang menjabat menteri utama saat itu, gagal melindungi umat Islam. Modi membantah tuduhan-tuduhan itu dan penyelidikan yang diperintahkan oleh Mahkamah Agung pun tidak menemukan bukti untuk mendakwanya. [rd/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG