Pengadilan terhadap dua pria yang didakwa membunuh reporter kriminal Belanda Peter R.de Vries dimulai Senin (18/10).
De Vries ditembak pada tanggal 6 Juli tahun ini di sebuah jalan di pusat kota Amsterdam setelah penampilan regulernya dalam acara televisi Belanda. Ia meninggal sembilan hari kemudian.
Polisi Belanda mengatakan tersangka pembunuh adalah seorang pria Belanda berusia 21 tahun. Dalam aksinya, ia dibantu seorang pria Polandia berusia 35 tahun yang didakwa bertugas sebagai pengemudi sewaktu mereka melarikan diri. Mereka berdua ditangkap tak lama setelah menjalankan aksi mereka.
Sidang pendahuluan Senin di Pengadilan Distrik Amsterdam tidak akan mengevaluasi bukti-bukti dalam kasus tersebut, tetapi diperkirakan akan mendengarkan ringkasan penyelidikan sejauh ini dan kemungkinan permintaan penyelidikan lebih lanjut dari pengacara tersangka.
Aksi penembakan itu memicu kemarahan dan kecaman di Belanda. Ribuan orang berbaris di luar teater Amsterdam untuk memberi penghormatan terakhir mereka terhadap De Vries beberapa hari setelah kematiannya.
Perdana Menteri Mark Rutte menyebut penembakan itu sebagai serangan terhadap jurnalis pemberani dan juga serangan terhadap jurnalisme bebas yang sangat penting bagi demokrasi, negara konstitusional, dan masyarakat.
De Vries adalah salah satu jurnalis paling terkenal di Belanda. Ia banyak menulis laporan mengenai kejahatan.
Buku hasil laporan investigasinya tentang penculikan raja bir Freddy Heineken pada tahun 1983 tercatat sebagai salah satu karya jurnalistik yang paling laris terjual. De Vries juga terkenal sering berusaha membongkar kasus-kasus kriminal lama yang telah dibekukan, dan membersihkan nama-nama orang yang secara keliru dihukum. [ab/ka]