Sebuah pengadilan di Thailand, Kamis (15/8) memperpanjang penahanan dua tersangka yang dituduh menanam dua bom kecil di depan markas polisi di Bangkok ketika para menteri luar negeri Asia Tenggara bertemu di dekatnya.
Kedua orang itu ditangkap ketika sedang melakukan perjalanan ke Thailand selatan hanya beberapa jam setelah bom tersebut ditemukan tidak meledak pada 1 Agustus. Sepuluh bom kecil lainnya meledak di berbagai titik di Bangkok pada 2 Agustus, ketika berlangsung pertemuan para menteri luar negeri ASEAN dan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo.
Polisi kini mencari empat tersangka lainnya selain dua orang yang ditahan tersebut.
Wildon Maha dan Lu-ai Saengae, yang dijaga ketat oleh tim SWAT dari kepolisian ketika mereka tiba di Pengadilan Kriminal Bangkok, Kamis (15/8), berasal dari provinsi Narathiwat, Thailand selatan, dan ditangkap di sebuah bus di pos pemeriksaan polisi pada 2 Agustus.
Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan mengatakan pekan lalu bahwa para tersangka berasal dari Thailand selatan, di mana pemberontak separatis Muslim aktif, tetapi dia tidak menyebutkan motif serangan itu. Lebih dari 7.000 orang tewas dalam kekerasan di Thailand selatan sejak 2004. [lt/ab]