Sebuah pengadilan di Tokyo menolak permintaan terbaru mantan pemimpin perusahaan Nissan Carlos Ghosn mengenai pembebasan dengan uang jaminan, lebih dari dua bulan setelah ia ditangkap.
Pernyataan dari pengadilan Distrik Tokyo yang mengumumkan putusan itu tidak memberi penjelasan mengenai penahanan berkepanjangan eksekutif berusia 64 tahun itu, yang menarik perhatian internasional terhadap sistem peradilan Jepang.
Ghosn telah berjanji akan mengenakan gelang pemantau elektronik di kakinya, menyerahkan paspornya dan membayar pengawal keamanan yang disetujui para jaksa, dalam upaya terbarunya untuk dibebaskan dari pusat tahanan Tokyo.
Keluarganya menyatakan mereka akan mengajukan banding.
Ghosn telah ditahan sejak 19 November lalu. Dia menjalani sidang mengenai uang jaminan itu hari Senin. Pengadilan Tokyo menolak permohonan serupa sebelumnya pada pekan lalu.
Ghosn, yang memimpin Nissan Motor Co. selama dua dekade, telah dituduh memalsukan laporan keuangan, di mana ia melaporkan kompensasi dari Nissan lebih rendah daripada yang sebenarnya ia terima selama delapan tahun. Ia juga dituduh melanggar kepercayaan, yang berpusat pada dugaan Ghosn menjadikan Nissan untuk sementara waktu menanggung kerugian investasi pribadinya dan membayar seorang pengusaha Saudi.
Ghosn telah menyatakan ia tidak bersalah. Ia menjelaskan bahwa tuduhan mengenai kompensasi itu tidak pernah diputuskan, Nissan tidak mengalami kerugian apapun dan pembayaran itu diberikan untuk layanan yang dapat dibenarkan.
Istrinya, Carole Ghosn, mengimbau pembebasannya melalui Human Rights Watch awal bulan ini, dengan mengatakan perlakuan terhadap Ghosn sangat keras dan tidak adil. [uh]