Pemerasan petani alpukat di barat Meksiko telah semakin memburuk, sehingga 500 warga yang berasal dari apa yang disebut sebagai “kelompok pengamanan swakarsa" yang dikenal sebagai United Towns atau Pueblos Unidos, pada Minggu (28/11) berkumpul dan berjanji akan membantu polisi. Mereka membawa AR-15s dan senjata-senjata lain, serta beraneka-ragam koleksi senjata api.
Mereka mengatakan kartel obat bius seperti Viagras dan Jalisco telah membebankan “pajak perang” pada para petani alpukat, yaitu sekitar 2.500 dolar per hektar.
Bosan dengan tuntutan pemerasan dan penculikan itu, pada awal tahun 2020 para petani membentuk kelompok pengamanan swakarsa, yang kini memiliki hampir 3.000 anggota.
“Sebagian dari kami telah menjadi korban dari situasi penculikan dan pemerasan ini,” ujar seorang pemimpin kelompok itu, yang mengenakan topeng dan meminta agar namanya tidak disebut karena khawatir akan pembalasan dari kelompok kriminal lain.
Untuk saat ini warga tampaknya bersedia mendengar janji Gubernur Alfredo Ramirez Bedola untuk melucuti berbagai kelompok pertahanan diri. “Kami mencapai kesepakatan dengan wali kota untuk meningkatkan jumlah polisi” yang berpatroli di daerah itu," ujar pemimpin kelompok itu.
“Untuk saat ini kami menyimpan senjata kami, tetapi kami akan tetap siaga untuk keluar dan mendukung polisi setiap saat.”
Pueblos Unidos telah menggelar aksi unjuk rasa bersenjata di beberapa kota di Michoacan pada tahun lalu, tetapi selalu mengatakan mereka lebih suka jika pasukan keamanan resmi yang mengusir kelompok-kelompok kriminal itu.
Hukum di Meksiko melarang sebagian besar warga sipil memiliki hampir semua senjata api, kecuali senapan berburu atau senapan kaliber sangat rendah.
Tetapi Michoacan memiliki sejarah gerakan main hakim sendiri oleh kelompok-kelompok “pertahanan diri” sipil bersenjata dari tahun 2013 – 2014. Ketika itu warga berhasil mengusir kartel Knights Templar yang dominan, tetapi kartel saingannya seperti Viagras dan Jalisco telah bergerak. Penculikan, pembunuhan dan penembakan telah mendorong ribuan orang meninggalkan rumah mereka.
Tentara Meksiko telah mengirim pasukan ke negara bagian itu, tetapi justru hanya menjadi penyangga antara kartel-kartel yang bertikai dan memastikan bahwa tidak ada yang menyerang wilayah kelompok kriminal lain. Tentara tidak melakukan banyak hal atau bahkan tidak melakukan tindakan sama sekali terhadap kegiatan kelompok kriminal yang terjadi hanya beberapa ratus meter dari pos keamanan mereka.
Hal ini membuat warga Michoacan kembali mengangkat senjata dalam menghadapi pemerasan kelompok Viagras, Jalisco atau kelompok-kelompok lain yang terus merajalela.
Sebagian besar gerakan pertahanan atau bela diri saat ini beroperasi di daerah penghasil alpukat yang bukan merupakan pusat pemberontakan main hakim sendiri tahun 2013 lalu. Mengingat alpukat telah menjadi tanaman yang banyak ditanam dan menguntungkan, kartel-kartel narkoba dan kelompok-kelompok kriminal meminta pembayaran perlindungan dari petani.
Ketika kelompok-kelompok pertahanan diri sebelumnya disusupi atau diambil-alih oleh kelompok-kelompok narkoba, para pemimpin Pueblos Unidos mengatakan mereka tidak terkait dengan kelompok-kelompok yang bertikai dan bersedia menyimpan senjata mereka.
“Kami tidak pernah mengambilalih kota mana pun,” ujar seorang pemimpin kelompok pertahanan swakarsa itu. “Kami bukan bagian dari kartel atau semacam itu.” [em/pp]