Tautan-tautan Akses

Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban Jadi 'Kemenangan Strategis' bagi Pakistan


Pasukan Taliban berlatih menembak di lokasi yang disembunyikan di Afghanistan, pada 14 Juli 2009. (Foto: Reuters/Stringer)
Pasukan Taliban berlatih menembak di lokasi yang disembunyikan di Afghanistan, pada 14 Juli 2009. (Foto: Reuters/Stringer)

Pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban di Afghanistan tahun lalu dinilai oleh para pengamat sebagai sebuah kemenangan strategis untuk Pakistan setelah bertahun-tahun hubungan antara Islamabad dan pemerintah Kabul yang didukung oleh pihak Barat tidak berlangsung harmonis.

Banyak kalangan di Pakistan menyambut gembira kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan, termasuk Perdana Menteri Imran Khan, yang mendeklarasikan bahwa warga Afghanistan telah mematahkan rantai perbudakan.

Beberapa warga Pakistan menganggap ini sebagai sebuah pukulan untuk musuh bebuyutan Pakistan, yakni India, yang mempunyai hubungan dekat dengan pemerintah Afghanistan sebelumnya.

Beberapa minggu setelah Taliban mengambilalih Kabul, Pakistan meluncurkan sebuah usaha diplomatik dan mendesak masyarakat internasional agar berhubungan dengan Taliban, membantu meringankan krisis kemanusiaan di Afghanistan, serta mencegah negara itu terjerumus ke dalam kekacauan lagi.

Untuk pertama kalinya, Pakistan malah mengizinkan India untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Kabul lewat teritori Pakistan. Pada Desember lalu, para Meteri Luar Negeri dari 56 negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam, bersama Taliban, dan delegasi Amerika Serikat (AS) bertemu di Islamabad. Pertemuan itu difokuskan untuk menangani krisis kemanusiaan Afghanistan.

Meskipun sudah melakukan beberapa usaha seperti penyeruan bantuan terhadap Afghanistan, ketegangan kadang-kadang muncul antara Islamabad dan Kabul, sehingga mengagetkan banyak pihak di kawasan itu.

Para pendukung Taliban mebawa bendera khas Taliban berwarna putih di wilayah perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan di Kota Chaman, pada 14 Juli 2021. (Foto: AP/Tariq Achkzai)
Para pendukung Taliban mebawa bendera khas Taliban berwarna putih di wilayah perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan di Kota Chaman, pada 14 Juli 2021. (Foto: AP/Tariq Achkzai)

Pakistan mengeluhkan ancaman teroris lintas perbatasan yang berasal dari Afghanistan yang muncul kembali sejak Taliban berkuasa.

Pecahan Taliban Afghanistan, yang dikenal sebagai Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) atau Taliban Pakistan, telah meningkatkan serangan di dalam Pakistan dari pangkalan di seberang perbatasan, menewaskan puluhan pasukan keamanan dalam beberapa bulan terakhir ini.

Pada 6 Februari tembakan senjata berat dari sisi Afghanistan menyasar pos perbatasan di Pakistan barat laut, menewaskan lima tentara. TTP mengaku sebagai pelakunya.

“Keprihatinan utama Pakistan pada saat ini adalah terorisme yang berasal dari Afghanistan. Pakistan telah menjadi korban dalam beberapa tahun terakhir,” demikian kata Raoof Hasan, yang merupakan asisten khusus untuk Perdana Menteri Khan.

“Kami berinteraksi secara erat dengan penguasa Afghanistan untuk merumuskan sebuah pendekatan terkoordinir dan efektif. Kami tidak bisa menjadi korban sandera dari kekuatan teroris ini,” demikian kata Hasan kepada VOA.

Pejabat keamanan Pakistan mengatakan, menyusul penarikan pasukan AS dan sekutu dari Afghanistan, pemberontak TTP tampaknya punya kebebasan operasi yang lebih besar di negara itu.

Serangan pesawat nirawak AS dan operasi militer Afghanistan di masa lalu telah menewaskan puluhan militan TTP selama bertahun-tahun. Awal bulan ini, PBB menaksir terdapat sekitar 3.000 hingga 5.000 anggota Taliban Pakistan di Afghanistan. [jm/my]

Recommended

XS
SM
MD
LG