Ledakan bom dahsyat menghancurkan sebuah madrasah di pinggiran kota Peshawar di Pakistan barat laut pada Selasa pagi (27/10), menewaskan sedikitnya delapan siswa dan melukai lebih dari 130 lainnya, kata polisi dan seorang juru bicara rumah sakit.
Para pejabat kepolisian menyatakan bom rakitan meledak di tengah madrasah yang padat di kota Peshawar pada kelas pagi. Rekaman video dari ponsel menunjukkan seorang ulama sedang mengajar tentang beberapa ayat Quran sewaktu bom meledak di madrasah Jamia Zubairia.
Seorang pejabat senior kepolisian, Mansoor Aman, mengatakan kepada wartawan, bom rakitan itu disembunyikan dalam tas yang ditinggalkan seseorang di madrasah. Para saksi mata dan petugas penyelamat menyatakan para korban kebanyakan adalah anak-anak kecil.
Belum ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan maut itu.
PM Pakistan Imran Khan mengatakan ia “sangat berduka” oleh serangan teroris itu. “Saya ingin meyakinkan rakyat bahwa kami akan memastikan teroris yang bertanggung jawab atas serangan kejam yang dilakukan secara pengecut ini akan diajukan ke muka hukum,” kata Khan.
Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan, telah menjadi sasaran serangan militan dalam beberapa tahun terakhir, yang dituding dilakukan kelompok terlarang Taliban Pakistan. Namun operasi terus menerus pasukan keamanan Pakistan terhadap kelompok itu telah mengurangi secara signifikan kekerasan dalam beberapa tahun belakangan. [uh/ab]