Mereka merancang dan memproduksi mesin-mesin molekuler yang ukurannya 1.000 kali lebih tipis dari sehelai rambut dan memiliki bagian-bagian yang bergerak ketika energi ditambahkan.
Mesin-mesin itu, yang memiliki gerak yang dapat dikontrol dan dapat digunakan untuk melakukan tugas pada skala nanometer, bisa mengarah ke pengembangan lebih lanjut materi-materi baru dan sistem-sistem penyimpanan energi.
Royal Swedish Academy of Sciences, yang menyelenggarakan penghargaan Nobel, mengatakan, "Motor molekuler berada pada tahap yang sama dengan motor listrik ketika ditemukan pada 1830-an. Saat itu sejumlah ilmuwan berhasil mempertontonkan roda dan engkol yang berputar dan tidak menyadari bahwa temuan mereka pada akhirnya mengarah ke pembuatan kereta listrik, mesin cuci, kipas angin dan pemroses makanan.”
Sauvage adalah pensiunan guru besar Universitas Strasbourg di Perancis. Stoddart adalah guru besar ilmu kimia di Universitas Northwestern di AS. Feringa adalah guru besar kimia organik di Universitas Groningen di Belanda. Ketiganya akan berbagi hadiah uang sebesar 931 ribu dolar. [ab/as]