“Albergue del Desierto” atau “Shelter of the Desert" di Meksiko adalah tempat terakhir di padang pasir bagi para migran remaja di mana mereka menemukan tempat perlindungan, makanan hangat, dan jalur komunikasi langsung sebelum mereka mencoba melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, baik secara legal atau sebaliknya.
Kompleks itu juga merupakan tempat singgah pertama bagi banyak migran setelah mereka dideportasi dari Amerika.
Dalam sejarah 29 tahun negara bagian Baja California di Meksiko, di mana terdapat tempat penampungan migran Meksiko yang didirikan bagi pelintas perbatasan agar merasa “aman, didengar, dan dihormati” tersebut, direktur Mónica Oropeza Rodríguez telah menyaksikan pengerahan Garda Nasional berlaku di bawah tiga pemerintahan terakhir Amerika, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik.
Namun “orang terus datang dan datang lagi,” karena kebutuhan, kata Oropeza Rodríguez kepada VOA.
Kali ini, hampir 1.000 pasukan Garda Nasional telah dikerahkan di perbatasan AS-Meksiko sepanjang 3.000 kilometer dan lebih banyak lagi menuju ke sana, sebagai tanggapan terhadap apa yang oleh pemerintahan Trump diberi label krisis “pelanggaran hukum” yang diciptakan sebagian oleh karavan 1.500 migran yang telah melintasi Meksiko menuju perbatasan dengan Amerika. Beberapa ratus migran tiba di perbatasan di Tijuana awal pekan ini. [lt]