Seorang pria asal Spanyol berusia 55 tahun, Roberto Santos, menonjol di antara para swifties lainnya karena dedikasinya yang telah lama dilakukannya untuk ikon pop Amerika Serikat, Taylor Swift, serta banyaknya hadia yang diterimanya dari tim Swift sebagai penghargaan atas hal tersebut – cukup untuk memenuhi salah satu kamar apartemen milikinya yang ia sebut sebagai tempat yang sakral.
Taylor Swift yang kini berusia 34 tahun sedang mempersiapkan aksi panggungnya dalam Eras Tour di Madrid, Spanyol, yang berlangsung pada hari Rabu (29/5) dan Kamis (30/5).
Santos yang mengelola laboratorium prostetik gigi di ibu kota Spanyol itu lalu menunjukkan benda-benda yang dimilikinya, termasuk di antaranya penghargaan platinum disk edisi terbatas dari Swift, foto Taylor Swift yang telah ditandatangani, rekaman, dan sepatu kets bertuliskan nama keduanya.
“Terkadang saya terbangun di malam hari, menyalakan lampu dan melihat sekilas, lalu berkata pada diri saya sendiri: ‘Apa yang sedang kamu lakukan?’ Saya hanya melihat dan itu memberi saya ketenangan, lalu saya kembali tidur,” kata Santos kepada kantor berita Reuters.
“Bagi saya, Taylor Swift adalah segalanya. Saya telah mengikutinya sejak sebelum tahun 2011 ketika dia masih muda... Saya punya firasat bahwa dia akan tenar. Jika saya memiliki intuisi yang sama dengan lotere, saya akan menjadi kaya,” ujar Santos seraya merenung.
Pergi menonton konser Taylor Swift di Dublin pada tahun 2018 membuatnya menjadi satu-satunya orang yang pernah melakukan perjalanan dua kali dari Spanyol untuk menonton konser Swift. Tim manajemen Swift kemudia menambahkan Santos dan Istrinya, Inmaculada, ke dalam daftar penggemar eksklusif, menghujani mereka dengan hadiah dan undangan, termasuk perjalanan ke Los Angeles yang semuanya ditanggung oleh Swift pada tahun lalu.
“Jika saya masih berusia 18 atau 20 tahun, saya rasa saya bisa menjadi sedikit gila... tetapi sekarang semuanya terasa lebih dewasa dan tenang. Saya menikmatinya seperti yang tidak bisa Anda bayangkan,” kata Santos, yang memiliki tato bertema Swift di lengan dan pergelangan kakinya.
Dia belum pernah bertemu langsung dengan Swift setelah rencana pertemuan mereka di Oslo batal akibat pandemi COVID-19.
Santos sangat berterima kasih kepada Swift dan timnya yang telah memikirkan para penggemar yang lebih tua, serta atas “nilai-nilai yang telah ia tularkan” melalui karya seninya.
Majalah Time menobatkan Taylor Swift sebagai Tokoh Tahun 2023, mengutip pencapaian dan pengaruh musiknya dalam berbagai hal, mulai dari budaya pop hingga registrasi pemilih.
Album terbarunya, “The Tortured Poets Department”, menambah daftar pencapaiannya setelah mencetak rekor streaming dengan rillis terbarunya itu.
Platform musik Spotify bahkan mengatakan bahwa album tersebut merupakan album yang paling banyak diputar secara steraming dalam satu minggu, dengan lebih dari 1 miliar putaran.
Jurnalis musik asal Inggris Mark Sutherland mengatakan bahwa popularitas Swift pada era saat ini sulit dibantah.
“Kita telah melewati tahap di mana Anda akan terkejut dengan pencapaian Taylor Swift... setiap kali Anda berpikir bahwa ia telah mencapai batas tertinggi, ia tampaknya akan melampauinya dengan rilis berikutnya,” ujar Sutherland.
Eras Tour yang dilakukannya memecahkan rekor dalam meningkatkan ekonomi lokal. Tingkat hunian di hotel-hotel Madrid naik hingga 90% pada tanggal-tanggal konsernya. [th/jm]
Forum