Di sebuah jaringan toko buku Prancis FNAC di Montparnasse, Paris, beberapa orang tampak mengenakan kostum Asterix dan Obelix, dua orang Galia yang menentang pendudukan bangsa Roma, yang menjadi tokoh utama komik itu. Sejumlah penggemar komik Asterix tampak ikut berfoto dengan maskot tersebut. Salah seorang di antaranya adalah David Bidaux.
"Ini mewakili negara kami, orang Galia pemberontak. Ada aspek lucu yang saya selalu suka. Ini merupakan kebudayaan kami, benar-benar tipe orang Prancis yang selalu mengeluh. Saya menyukainya," jelasnya.
Kecintaan David terhadap komik Asterix juga menurun kepada anak-anaknya. "Saya kira, generasi yang lebih muda akan tetap menyukai karakter-karakter tersebut. Anak-anak saya sangat menyukai Asterix. Kami pergi ke taman hiburan Asterix. Mereka selalu menggemari tokoh Asterix. Kami menonton film animasi terakhir Asterix bersama-sama minggu lalu. Jadi, anak-anak kami masih menyukai karakter-karakter ini," lanjut David.
Manajer jaringan toko buku FNAC Montparnasse, Sophie Gregoire mengatakan, "Ini adalah perilisan komik yang ditunggu-tunggu, salah satu yang paling dinantikan tahun ini. Asterix, 60 tahun sejak publikasi pertamanya, masih diminati klien kami, tua dan muda. Ini merupakan fenomena antargenerasi."
FNAC mengatakan, serial komik Asterix mewakili porsi yang signifikan dari penjualan buku komik mereka. Kebanyakan klien mereka memesan buku komik itu secara online atau membelinya di toko.
Sophie menambahkan, "Posisi mereka sangat penting, dan kami memiliki bukti bahwa setiap buku komik (Asterix) menghasilkan pesanan awal (pre-order ) dalam jumlah besar. Kali ini kami telah melampaui batas pesanan awal, yang membuktikan bahwa antusiasme terhadap Asterix dan Obelix masih ada."
Pencipta asli komik itu, Rene Goscinny dan Albert Uderzo, telah meninggal dunia. Keduanya telah digantikan oleh Jean-Yves Ferri dan Dider Conrad, yang kini telah menulis edisi kelima mereka.
Penulis komik Asterix, Jean-Yves Ferri mengatakan, "Menurut saya, ciri khas komik ini adalah bentuk ceritanya. Kami tidak mengkritik negara-negara yang kami kunjungi, negara yang kami tahu, namun lebih seperti, pada suatu waktu, kami melakukan perjalanan jauh, di negara yang jauh, di salju, jadi mungkin cerita itu lebih emosional daripada biasanya."
Jean menambahkan, karakter-karakter dalam cerita buku komik Asterix ikut beradaptasi dengan masa kini.
"Setelah penerbitan komik “Asterix and the Chieftain’s Daughter”, kami bisa katakan bahwa kami kini memasuki era baru bagi orang-orang Galia, dan tentu saja, kami tidak lagi berada di tahun 60-an, di mana perempuan adalah pengurus rumah tangga, jadi Asterix juga mencerminkan tren ini, dan Anda lihat, ini kurang memuaskan bagi Asterix, di mana sisi pejuangnya menjadi sedikit tertantang."
Asterix, pahlawan berkumis yang telah menghibur penggemarnya dengan eksploitasi ramuan ajaibnya bersama Obelix sejak tahun 1959 itu , telah menjadi andalan dalam industri penerbitan, dengan lebih dari 370 juta kopi terjual di seluruh dunia. [lj/ab]