Para aktivis lingkungan telah diusir dari sebuah desa di wilayah Jerman barat yang akan digusur untuk membuka jalan bagi perluasan tambang batu bara. Polisi pada Minggu mengatakan hanya tinggal dua aktivis yang masih bertahan di sebuah terowongan.
Operasi untuk mengusir para aktivis iklim yang berbondong-bondong datang ke permukiman Luetzerath itu dimulai pada Rabu (11/1) pagi dan terus berlanjut hingga beberapa hari berikutnya. Polisi mengusir orang-orang dari bangunan pertanian, beberapa rumah yang tersisa dan puluhan konstruksi darurat seperti rumah pohon.
Pada Sabtu (14/1), ribuan orang berdemonstrasi di dekatnya untuk menentang penggusuran dan rencana perluasan tambang batu bara Garzweiler. Para demonstran sempat bersitegang dengan polisi ketika mereka hendak mencapai desa itu, yang kini dipagari, dan tambang tersebut.
Para pencinta lingkungan mengatakan bahwa penggusuran desa untuk memperluas tambang Garzweiler akan menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar. Pemerintah dan perusahaan listrik RWE berpendapat bahwa batu bara diperlukan untuk memastikan ketahanan energi Jerman.
Pemerintah regional dan nasional, yang di dalamnya termasuk partai Hijau yang peduli lingkungan, mencapai kesepakatan dengan RWE tahun lalu, yang memungkinkannya menggusur desa yang terlantar itu sebagai imbalan untuk mengakhiri penggunaan batu bara pada 2030, bukan 2038.
Para pemimpin Partai Hijau berpendapat bahwa kesepakatan tersebut memenuhi banyak tuntutan para pencinta lingkungan dan menyelamatkan lima desa lainnya dari penggusuran, dan bahwa Luetzerath adalah simbol yang keliru untuk protes. Para aktivis sendiri telah menolak sikap itu. [vm/ka]
Forum