Ketua pemilihan Irak mengatakan hasil akhir pemilihan parlemen yang diumumkan hari Jumat ini kemungkinan akan menunjukkan hasil imbang antara koalisi Perdana Menteri Nouri al-Maliki dan saingan utamanya.
Ketua Komisi Pemilihan Independen Faraj al-Haidari memberitahu wartawan hari Kamis bahwa perolehan suara koalisi Negara Hukum pimpinan Maliki dan koalisi Iraqiya pimpinan mantan Perdana Menteri Iyad Allawi kemungkinan akan berbeda hanya satu atau dua kursi di parlemen.
Persaingan ketat itu kemungkinan akan menyebabkan terjadinya negosiasi berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk membentuk sebuah pemerintahan baru.
Koalisi Syiah pimpinan Perdana Menteri Maliki kalah tipis dengan aliansi sekuler Allawi setelah 95 persen surat suara pemilu 7 Maret selesai dihitung.
Hari Kamis, Menteri Dalam Negeri Irak Jawad al-Bolani menuntut penundaan pengumuman hasil pemilu sampai presiden, komisi pemilu dan partai-partai politik dapat mencapai kesepakatan mengenai bagaimana menyelidiki tuduhan penyimpangan-penyimpangan dalam pemungutan suara.