Tautan-tautan Akses

Pengungsi Myanmar di Thailand Memulai Wawancara untuk Program Pemukiman Kembali di AS


Para pengungsi asal Myanmar yang kabur dari negaranya, tampak beraktivitas di kamp pengungsi Mae La di distrik Mae Sot di perbatasan Myanmar-Thailand, pada 21 Juli 2014. (Foto: Reuters/Chaiwat Subprasom)
Para pengungsi asal Myanmar yang kabur dari negaranya, tampak beraktivitas di kamp pengungsi Mae La di distrik Mae Sot di perbatasan Myanmar-Thailand, pada 21 Juli 2014. (Foto: Reuters/Chaiwat Subprasom)

Pemerintah Thailand mengatakan wawancara bagi para pengungsi Myanmar yang tinggal di negara itu dan telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti program baru pemukiman kembali di Amerika Serikat, telah dimulai.

Kelompok pertama pengungsi diharapkan akan bisa diberangkatkan pada akhir tahun ini.

Sekitar 90.000 pengungsi asal Myanmar tinggal di sembilan kamp di sisi perbatasan Thailand. Mereka lari dari negara asalnya untuk menghindari pertempuran antara militer Myanmar dan tentara pemberontak etnis minoritas, yang bersaing untuk memperoleh daerah otonomi.

Sebagian pengungsi lahir di kamp-kamp yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1980-an, dan banyak dari mereka telah tinggal di kamp itu selama puluhan tahun.

Pertempuran yang terus berkecamuk di Myanmar dan diperburuk oleh kudeta militer pada Februari 2021, membuat sebagian besar orang tidak bisa pulang ke negara mereka.

Thailand, Amerika, dan Komisaris Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) mengumumkan rencana pemukiman kembali pada Mei 2023 dengan tujuan memberi jalan keluar yang aman bagi para pengungsi tersebut.

Satu tahun kemudian, Kementerian Dalam Negeri Thailand mengatakan, pemerintah Thailand dan UNHCR telah selesai memeriksa informasi pribadi para pengungsi untuk menilai kelayakan mereka mengikuti program tersebut. Lebih dari 80.000 pengungsi dianggap memenuhi syarat, dan hampir semuanya mengatakan mereka ingin dimukimkan kembali.

“Setelah itu, tim dari AS akan pergi ke dua kamp pertama untuk melakukan wawancara, yang mana telah mereka lakukan,” ujar Zcongklod Khawjang, pejabat Kementerian Dalam Negeri Thailand yang bertugas mengawasi program pemukiman kembali itu kepada VOA minggu ini.

Kedua kamp tersebut, Ban Don Yang dan Tham Hin, termasuk di antara sembilan kamp terkecil yang menampung sekitar 8.750 pengungsi jika digabungkan. Kedutaan Besar AS di Thailand belum memberi tahu pemerintah Thailand kapan pengungsi resmi akan dimukimkan kembali. [ps/em]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG