Di Suriah, sebuah masyarakat yang dikuasai oleh pria, ada sekelompok perempuan pengusaha yang membuka pasar hasil panen kecil di Amuda, sebuah kota di bagian timur laut negara itu. Pasar yang sepenuhnya dijalankan oleh perempuan itu, merupakan tantangan terhadap apa yang biasanya merupakan kegiatan ekonomi yang dikuasai laki-laki.
Pasar ini tampak seperti pasar biasa yang menjual hasil panen di Suriah timur laut, tetapi tidak demikian. Itu disebabkan karena tidak seperti pasar-pasar lain. Pasar ini sepenuhnya dijalankan oleh perempuan.
Empat belas perempuan pengusaha membuka pasar itu belum lama ini dengan dukungan dari organisasi bantuan ekonomi perempuan.
“Pasar ini dibuka dua bulan lalu, puji Tuhan kami sangat senang dan harga-harganya tidak mahal," kata seorang pekerja di pasar perempuan, Fakhriya Haciri
Para pendiri pasar, Abir Hoban, mengatakan tujuan mereka adalah mempekerjakan perempuan dan membantu warga setempat agar dapat berbelanja dengan harga yang lebih murah.
“Semuanya lebih murah di sini. Sangat berguna bagi perempuan, mereka senang dan puas berbelanja. Kami berencana memperluas pasar ini," katanya.
Warga Amuda mengatakan, mereka suka berbelanja di pasar yang dikelola perempuan ini.
“Saya datang ke sini untuk membeli bahan makanan, sayuran dan lain-lain karena lebih murah. Kedua, saya ingin memperlihatkan dukungan saya untuk para perempuan, karena semakin kita mendukung perempuan, mereka akan lebih berhasil," kata seorang pria warga Amuda, Ali Abbas.
Pendiri pasar berharap, upaya mereka akan mengilhami perempuan wirausaha lain di wilayah timur laut Suriah. [ps/lt]
