Federasi pengusaha ritel nasional Amerika, atau NRF menyerukan kepada Gedung Putih supaya menghentikan “adu kuat” dengan China dalam masalah ekonomi.
Pernyataan kepala dan CEO peritel nasional Matthew Shay itu dikeluarkan setelah Gedung Putih memerintahkan kepada Wakil Perdagangan Amerika untuk mempertimbangkan tarif tambahan bernilai 100 milyar bagi barang-barang impor dari China.
“Inilah yang disebut perang dagang, yang telah kami peringatkan sejak semula. Kita berada dalam keadaan yang membahayakan dan warga Amerika akan menjadi korban,” kata Mathhew Shay dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan, memang perlu untuk menghadapi praktik-praktik dagang China, “tapi mengenakan tarif impor sebesar 100 milyar dollar berarti tambahan pajak sebesar 100 milyar dollar yang harus dibayar rakyat Amerika.”
Kata Shay lagi, “Tindakan balas-membalas seperti ini bisa menghancurkan perekonomian Amerika dan akan menyulitkan warga Amerika untuk mendapatkan barang-barang keperluan sehari-hari.”
NRF adalah asosiasi pengusaha ritel terbesar di dunia, yang mewakili toko-toko serba ada, toko penjual barang keperluan rumah tangga, pengecer dan pedagang grosir, restoran dan peritel lewat internet.
Pengusaha ritel online yang menjadi anggota NRF juga terdapat di lebih dari 45 negara.
Menurut NRF, perdagangan ritel adalah majikan swasta terbesar di Amerika dan mempekerjakan satu dari tiap empat pekerjaan, atau sekitar 42 juta orang. [ii]