Bantuan militer Rusia yang diperluas bagi pemerintahan Assad di Damaskus telah menimbulkan keprihatinan di Amerika Serikat, tetapi Moskow mengatakan mereka berharap menghindarkan “insiden yang tidak disengaja” di Suriah dengan “koordinasi” dengan Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan di Moskow hari Jumat bahwa “koordinasi” berarti kerjasama dengan pemerintah dan militer Suriah – pilihan yang tidak mungkin mendapat dukungan Amerika.
Setelah melihat perluasan keterlibatan Rusia baru-baru ini di Suriah, para pejabat Amerika mengatakan mereka prihatin bahwa Rusia mungkin akan menyerang kelompok-kelompok pemberontak yang didukung Barat dalam konflik bersenjata dengan militer Suriah, dan ini kelak dapat berisiko konfrontasi dengan pasukan Barat yang bertempur melawan kelompok Islamis ISIS.
Mengenai ratusan serangan udara yang dilancarkan terhadap militan ISIS oleh koalisi yang dipimpin oleh Amerika, Lavrov mengatakan siasat-siasat tersebut tidak akan dapat menindas dan menghalau tentara ISIS, yang menguasai bagian besar wilayah Suriah dan Irak.
ISIS ingin menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad - yang tetap berkuasa walaupun perang saudara berkobar selama tiga tahun terakhir - dan pemerintah Muslim Syiah di Baghdad.