Peningkatan kualitas Angkatan Laut Filipina, yang tertinggal di antara negara-negara lain di Asia, akan membantu negara itu menghadapi pemberontak Muslim, perahu nelayan asing dan kapal-kapal China, kata para pakar.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah sedang membahas tahap kedua modernisasi Angkatan Bersenjata dengan fokus pada Angkatan Laut. Tahap ini memerlukan biaya 1,46 miliar dolar untuk meningkatkan kualitas angkatan laut yang telah berusia 120 tahun, demikian disebutkan dalam situs Kantor Presiden.
“Kita hidup pada masa-masa yang menggembirakan bagi Angkatan Bersenjata kita, sementara kita lebih lanjut meningkatkan kemampuan Angkatan Laut kita,” kata Duterte melalui situsnya di Internet.
Penuntasan tahap ini dan kemungkinan satu tahap lagi akan membuat perbedaan, kata Jay Batongbacal, dosen ilmu maritim internasional di University of the Philippines.
“Jika mereka mengikuti program mereka, ini akan memberi kemampuan yang memadai bagi Angkatan Laut untuk melaksanakan tugasnya melakukan pengintaian, berpatroli untuk menghadapi ancaman transnasional dan non-tradisional terhadap keamanan. Mereka dapat melakukan itu,” ujarnya. [uh]