Seorang penjaga sekolah yang diduga bersembunyi ketika seorang penembak massal membunuh 17 orang di sebuah sekolah menengah atas di Florida pada 2018 dinyatakan tidak bersalah pada Kamis (29/6) atas dakwaan pengabaian dan kelalaian.
Dalam persidangan yang emosional, dewan juri tidak menemukan kesalahan dalam tindakan Scot Peterson, 60 tahun, selama terjadinya penembakan massal di sekolah yang terletak di kota pinggiran, Parkland, itu. Penjaga sekolah itu adalah mantan wakil sheriff.
Pada 14 Februari 2018, mantan murid SMA tersebut, Nikolas Cruz, yang saat itu berusia 19 tahun, memasuki sekolah itu sambil membawa senapan semi otomatis dan menembak mati 14 murid dan tiga anggota staf sekolah.
Cruz, yang mampu membeli senjata tersebut meski tahu dirinya mengalami masalah kesehatan mental, juga melukai 17 orang lainnya.
Peterson dituduh tidak memasuki gedung sekolah untuk mengejar Cruz meskipun ia bersenjata dan telah mendapat pelatihan untuk menghadapi penembak aktif.
Peterson didakwa dengan sejumlah pasal pengabaian anak dan kelalaian yang patut dihukum, serta satu pasal sumpah palsu. Dia yang diyakini sebagai petugas penegak hukum pertama di AS yang didakwa karena tidak mengambil tindakan saat terjadi penembakan di sekolah.
Dewan juri memutuskan Peterson tidak bersalah atas semua tuduhan. Peterson menangis saat putusan itu dibacakan.
“Saya mendapatkan hidup saya kembali,” setelah proses hukum selama empat tahun, uangkapnya di luar pengadilan.
Pengacaranya, Mark Eiglarsh, mengatakan bahwa itu “bukan hanya kemenangan Scot, tapi juga kemenangan bagi seluruh petugas penegak hukum.” [rd/ft]
Forum